jpnn.com - SURABAYA – Kebijakan Bank Indonesia yang memperbolehkan KPR inden rumah kedua memberi angin segar bagi PT Bank Central Asia Tbk.
Kepala Kantor Kredit Konsumer PT Bank Central Asia Tbk Surabaya Eko Budiono menyatakan, aplikasi masuk KPR dari pengembang melonjak hingga 50 persen.
BACA JUGA: Apartemen Eksklusif Murah di TB Simatupang, Mau?
”Sebulan ini mereka mulai gencar memasukkan KPR inden rumah kedua,” katanya kemarin (4/10).
Sebelum adanya kebijakan tersebut, aplikasi dari pengembang yang masuk ke BCA hanya 6–8 aplikasi per hari.
BACA JUGA: Harga BBM Urung Naik, Pertamina Tetap Untung
Sejak adanya kebijakan tersebut, melonjak 10–15 aplikasi per hari. Total rekening KPR BCA Surabaya pun mencapai 13.500.
Pihaknya saat ini bekerja sama dengan 95 pengembang dan 120 broker.
BACA JUGA: Hati-Hati! Ada Promosi Sertifikat SNI Abal-Abal
Kontribusi jumlah unit rumah di KPR BCA saat ini masih didominasi pengembang.
Sementara itu, dari segi nilai, kontribusinya hampir sama. Yakni, 50 persen berasal dari pengembang dan 50 persen dari broker.
”Untuk pengembang, 70 persen masih didominasi KPR rumah pertama. Sisanya 30 persen merupakan KPR rumah kedua,” katanya.
Sebanyak 80 persen kontributor utama KPR pun saat ini masih berasal dari Surabaya.
Secara total, aplikasi permohonan KPR per hari mencapai 23–25 aplikasi. Nilai permohonan KPR BCA pun saat ini mencapai Rp 40 miliar per hari.
Total realisasi berada di angka Rp 15–20 miliar per hari. ”Itu yang sudah kami saring,” katanya.
Tingginya realisasi pun membuat pihaknya optimistis mampu mencapai target KPR pada tahun ini.
Sebab, total realisasi KPR BCA di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Tuban, dan Jombang sampai saat ini telah mencapai Rp 3 triliun.
Sampai akhir tahun, pihaknya menargetkan realisasi KPR Rp 3,5 triliun sampai Rp 4 triliun.
Angka itu mengalami kenaikan dibanding capaian KPR tahun lalu di angka Rp 3,2 triliun. ”Per bulan kami harus dapat Rp 300 miliar untuk KPR,” terangnya. (vir/c21/sof/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukseskan Tax Amnesty, Luhut Terbang ke Jepang
Redaktur : Tim Redaksi