jpnn.com, JAKARTA - Badai debu yang melanda Negara Bagian Rajasthan dan Uttar Pradesh, India menyebabkan kehancuran luar biasa. Setidaknya 76 warga tewas serta puluhan lainnya luka-luka, ratusan rumah hancur dan aliran listrik terputus.
Sebagian besar korban tewas tengah terlelap tidur saat bencana tiba. Mereka tertimpa rumah sendiri yang rubuh karena sapuan angin.
BACA JUGA: Minta Uang Bermodus Ramalan, WN India Dijebak Satpol PP
Ada tiga distrik yang mengalami kerusakan yang signifikan, yaitu Rajasthan-Alwar, Bharatpur, dan Dholpur.
Para pejabat mengatakan, Alwar adalah yang paling parah terkena dampaknya, hingga sekolah di distrik ini ditutup untuk sementara.
BACA JUGA: Rumah Tangga Tak Bahagia, Pria India Ini Pilih Menggelandang
Badai debu sering terjadi di India dan biasanya terjadi selama musim panas. Namun korban jiwa kali ini adalah yang terbanyak.
"Saya sudah bekerja menangani hal ini selama 20 tahun dan ini adalah yang terburuk yang pernah saya lihat," kata Sekretaris untuk Manajemen Bencana dan Bantuan di Rajasthan, Hemant Gera seperti dilansir BBC, Kamis, (3/5).
BACA JUGA: Heboh, Menteri India Sebut Ada Internet di Zaman Mahabharata
"Ada badai debu yang juga terjadi pada 11 April dan 19 orang tewas saat itu, kali ini terjadi pada malam hari sehingga banyak orang tidur dan tidak bisa keluar dari rumah mereka ketika dinding lumpur runtuh," tambahnya.
Dia dan tim sedang berusaha mengembalikan aliran listrik. Sebab 200 hingga 300 tiang listrik runtuh karena badai.
Kepala Menteri Rajasthan, Vasundhara Raje, mengatakan, para pejabat sedang menuju ke daerah-daerah yang terkena dampak untuk mendistribusikan bantuan.
Pemerintah negara bagian mengumumkan, keluarga korban akan menerima Rs 400.000 atau sekitar USD 6000 sebagai kompensasi.
Para pejabat yakin jumlah korban tewas bisa meningkat. Badai yang bersamaan dengan hujan lebat juga menghantam ibu kota Delhi. (ina/iml/trz/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parah! Partai Penguasa Ikut Membela Pemerkosa Gadis 8 Tahun
Redaktur & Reporter : Adil