Indofood Dapat Suntikan Rp 6,32 Triliun

Jumat, 09 September 2016 – 01:42 WIB
Ilustrasi. Foto: Ist

jpnn.com - JAKARTA- PT Indofood Sukses Makmur (INDF) bakal mendapat suntikan modal yang sangat besar. Emiten berkode INDF itu mendapatkan dana sejumlah SGD 651,9 juta dolar atau setara Rp 6,32 triliun (SGD= Rp 9.700).

Dana segar itu diperoleh perusahaan dari penjualan kotor mayoritas saham anak usaha, China Minzhong Holdings Ltd.

BACA JUGA: Proyek Infrastruktur Gencar, Truk Tonase Besar Laris Manis

Berdasar keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan Elly Putranti mengungkap perusahaan telah mengubah struktur transaksi penawaran tender sukarela dengan Marvellous Glory Holdings Ltd. untuk mengakuisisi seluruh saham China Minzhong dengan harga SGD 1,2 per lembar.

Nanti, setiap pemegang saham China Minzhong, sebagai penerima transaksi penawaran harus memilih salah satu cara penyelesaian. Pertama, lewat skema penyelesaian tunai. Di mana, setiap lembar saham China Minzhong akan dibayar secara penuh dan tunai sebesar SGD 1,2.

BACA JUGA: Cadangan Devisa Cukup untuk Biayai 8 Bulan Impor

Kedua, penyelesaian kombinasi. Di sini, setiap lembar saham China Minzhong akan dibayar secara tunai sebesar SGD 0,7665. Dan sisanya dibayar dalam bentuk surat utang bisa ditukar saham (zero coupon exchangable bonds) senilai SGD 0,4335.

”Exchangable bonds wajib ditukar menjadi saham China Minzhong dipenghujung periode penukaran,” ujar Elly.

BACA JUGA: Perluas Akses Pasar, LLP-KUKM Gandeng Lion Air

Setelah seluruh prasyarat dan pengumuman resmi transaksi penawaran disampaikan Marvellous, Indofood akan menerima transaksi penawaran dalam periode dan memilik penyelesaian kombinasi sebagai pembayaran.

Setidaknya, Indofood akan menerima uang tunai SGD 416,4 juta dan exchangable bonds senilai SGD 235,49 juta.

Perusahaan akan menukarkan exchangable bonds pada harga penukaran setara harga penawaran menjadi 196,25 juta lembar saham atau 29,94 persen dari seluruh saham China Minzhong.

Elly melanjutkan penjualan saham itu dilakukan menyusul hasil investasi tidak sesuai ekspektasi. Di mana, dibutuhkan waktu tidak sedikit untuk mencapai hasil diharap atas investasi tersebut.

Itu terjadi karena kondisi makro ekonomi global kurang menunjang termasuk di Tiongkok. Meski begitu, perusahaan tetap percaya prospek ekonomi Tiongkok dan kinerja China Minzhong untuk jangka menengah dan panjang masih potensial.

”Karena itu, manajemen mengusulkan mempertahankan sebagian kepemilikan saham di China Minzhong dengan menerima exchangable bonds sebagai bagian dari pembayaran transaksi penawaran,” ulas Elly. (far/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebijakan Kemenhub Bikin Pengusaha Menjerit


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler