JAKARTA - PT Indofood Sukmes Makmur Tbk (INDF) menyiapkan biaya belanja modal (capex) 2011 sebesar Rp 5,2 triliunSebagian besar akan diarahkan ke divisi agrobisnis dalam rangka menyambut program Food Estate atau kluster pertanian dari pemerintah.
Chief Executive Officer (CEO) INDF, Anthoni Salim, mengatakan pihaknya berpeluang besar berkembang di industri ini dengan adanya program food estate yang merupakan konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan yang berada di suatu kawasan lahan yang sangat luas.
Hasil dari pengembangan Food Estate bisa menjadi pasokan ketahanan pangan nasional dan jika berlebih bisa dilakukan ekspor
BACA JUGA: Laju IHSG Terhadang Akhir Pekan
"Indofood punya tiga anak perusahaan yang karakteristiknya cukup luas (di agro bisnis) seperti coklat, sawit, dan gulaAnthoni mengatakan tahun ini ada dua pabrik baru yang beroperasi untuk menunjang divisi bisnis ini yaitu pabrik Crude Palm Oil (CPO) di Tanjung Priok dengan kapasitas 450 ribu ton
BACA JUGA: Pertamina-PGN Bangun Penyimpanan Gas Terapung
Pabrik gula di Sumatera Selatan dengan kapasitas produksi 120 ribu ton juga diyakini bisa mulai beroperasi pada Agustus 2011"Total kapasitas produksi CPO kami 1,5 juta ton per tahun
BACA JUGA: Ikan Kerapu asal Padang Tembus Pasar Hongkong
Kapasitas produksi gula 150 ribu ton (sebelum beroperasi pabrik baru)," tuturnya.Di divisi agribisnis, Indofood memiliki anak usaha yaitu Indofood Agri Resources Ltd yang listing di bursa Singapura, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk"Kami sedang menelaah kondisi yang diberikan oleh pemerintah terkait Food Estate ituKita masih open dan aktif sesuai dengan pengarahan pemerintah," akunya.
Di pasar international, kata Anthoni, pihaknya menilai bahwa produk pertanian Indonesia terus berkembang dan sangat diperhitungkanAtas dasar itu pula Indofood bersemangat mengembangkan bisnis di divisi ini"Itu potensial bagi perkembangan Indofood di masa yang akan datang," ucapnya.
Direktur Keuangan INDF, Thomas Tjhie, mengatakan dari total capex Rp 5,2 triliun itu sektor agribisnis mendapat porsi sebesar 42,3 persen atau Rp 2,2 triliunDari Rp 2,2 triliun itu sebesar Rp 1,7 triliun di antaranya untuk new planting atau penanaman baru dan sisanya untuk kebutuhan lain di agribisnis.
Sementara untuk divisi konsumsi yang didrive oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan produk unggulan Indomie, Supermi, Sarimi, dan lainnya diberi porsi anggaran belanja 2011 sebesar Rp 1,8 triliun"Itu untuk pengembangan produksi noodle, food seasoning, dan susu," kata Thomas.
Sisa dana capex lainnya akan digunakan oleh Bogasari yang berencana mengganti peralatan yang sudah tua, dan Indofood berencana membeli kapal baru untuk memaksimalkan proses distribusi.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), kemarin, INDF menyepakati pembagian dividen sebesar Rp133 per lembar saham atau setara 40 persen dari total laba bersih tahun lalu sebesar Rp 2,95 triliun
Sementara untuk ICBP pemegang saham menyetujui adanya pembagian dividen sebesar Rp 116 per lembar saham atau 40 persen dari total laba bersih ICBP sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp 1,7 triliun"Mengenai jadwal pembagian saham akan kami umumkan kemudian, sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK(badan pengawas pasar modal-lembaga keuangan)," ujar Thomas.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan: Hambatan Terurai, Ekonomi Tumbuh Pesat
Redaktur : Tim Redaksi