Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Kelompok Milenial Bicara Pilpres 2024, Simak

Senin, 10 April 2023 – 18:17 WIB
Ilustrasi - Ketua Dewan Pendiri Komunitas Milenial Indonesia Yogie Try Wardhana menyampaikan sikapnya di Pilpres 2024 setelah FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pendiri Komunitas Milenial Indonesia (KomiD) Yogie Try Wardhana mengatakan keputusan FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia berdampak pada menurunnya simpati publik kepada sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pasalnya, Ganjar menjadi salah satu kepala daerah yang keras menolak kehadiran Timnas Israel sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20.

BACA JUGA: Hasil Survei setelah Heboh Piala Dunia U-20, Elektabilitas Ganjar Pranowo Mengejutkan

Menurut Yogie, sikap Ganjar tidak sejalan dengan mayoritas masyarakat terutama kalangan milenial yang menginginkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Akibatnya, Yogie yang mengaku kecewa dengan sikap Ganjar itu menyebut tidak memilihnya di Pilpres 2024.

BACA JUGA: Isu Piala Dunia U-20 Pengaruhi Elektabilitas Ganjar, Prabowo Teratas

Sebab, Ganjar dinilai bukan lagi pilihan kaum milenial yang notabene menguasai pangsa pasar pemilih sekitar 60 persen.

"Tampil di Piala Dunia adalah mimpi kami sejak kecil, pernah kan ada iklan satir di TV kapan ya Indonesia ikut piala dunia. Impian ini sirna seketika, karena hal-hal yang saya rasa tidak begitu penting,” kata Yogie, Senin (10/4/2023).

BACA JUGA: Adi Prayitno Bicara Hubungan Jokowi dan Ganjar, Lihat Foto Ini

Menurut Yogie, penolakan Ganjar terhadap Timnas Israel juga disebut tidak mencerminkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang secara tegas menyatakan untuk memisahkan urusan politik dan olahraga.

“Presiden saja sebagai kepala negara sudah menyatakan pisahkan urusan kemerdekaan Palestina dengan olahraga bermain sepak bola, justru kita harus dukung Timnas Indonesia sebisa mungkin jadi juara atau minimal mengalahkan Timnas Israel sebagai dukungan sportivitas kompetisi di dunia olahraga,” ungkapnya

Lebih lanjut, Yogie menilai Ganjar telah menyakiti perasaan para pecinta sepak bola karena membunuh mimpi anak-anak muda Indonesia untuk tampil di kancah internasional.

Oleh karena itu, Yogie mengatakan politikus PDI Perjuangan itu akan menerima hukuman dari masyarakat, terutama dari insan sepak bola nasional yang merasa kecewa lantaran batalnya Piala Dunia U-20.

“Pak Ganjar akan menerima pil pahit dari konsekuesi tersebut, kawan-kawan di Komunitas Milenial Indonesia sudah sepakat untuk tidak mendukung beliau (Ganjar) di Pilpres 2024 kalaupun beliau maju Capres,” ujar Yogie.

Lebih lanjut Yogie menyatakan Ganjar Pranowo dianggap bukan lagi menjadi penerus kebijakan Presiden Jokowi.

Hal itu lantaran Ganjar tidak menjalankan perintah presiden yang secara hirarki lebih tinggi jabatannya.

“Lagi pula belum saja sudah berlawanan dengan kebijakan pemerintahan Pak Jokowi, bagaimana kita akan berharap Pak Ganjar sebagai penerus Jokowi? Saat Pak Jokowi masih presiden saja Pak Ganjar sudah terkesan tidak dukung agenda beliau di Piala Dunia U20,” kata Yogie.

Yogie berharap agar para gubernur dan kepala daerah lainnya patuh dan tunduk pada pimpinan tertinggi di Republik ini dengan tidak perlu mencampuri kebijakan yang bersifat strategis di level nasional.

“Ke depan kita berharap Gubernur dan para Kepala daerah jangan bertindak di luar kapasitasnya dong, seperti tidak ada kerjaan lagi saja, ikutan komentari agenda negara yang menjadi domain pemerintah pusat," ucapnya

“Mending urus tuh daerahnya bagaimana rakyatnya sejahtera, pembangunan di daerahnya bisa dirasakan masyarakatnya,” ujar Yogie.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler