jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei Merdeka Institute for Public Opinion Survey (MIPOS) menunjukkan pengaruh batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 terhadap elektabilitas Ganjar Pranowo.
Peneliti Senior MIPOS Yuyun Andriani menyebut penolakan gubernur Jateng itu terhadap kehadiran Timnas Israel menimbulkan sentimen negatif terhadap Ganjar.
BACA JUGA: Pangi Curiga Koalisi Besar Bagian Manuver Jokowi, Singgung Ganjar dan PDIP
"Salah satu temuan menarik dalam survei MIPOS kali ini adalah fenomena anjloknya elektabilitas Ganjar Pranowo," ujar Yuyun saat merilis survei lembaganya, Rabu (5/4).
Menurut Yuyun, mayoritas responden kecewa dan marah atas penolakan (75,2 persen) Ganjar dan Gubernur Bali Wayan Koster terhadap kehadiran Timnas Israel.
BACA JUGA: Detik-Detik 3 Perampok Ini Menghabisi Sopir Taksi Online di Tol Jagorawi, Sadis
Hanya 16,2 persen responden yang mengaku bisa memahami sikap kedua kepala daerah asal PDI Perjuangan tersebut. Lalu 8,6 persen responden tidak dapat memberikan jawaban alias tidak tahu.
Sikap Ganjar tersebut berdampak terhadap elektabilitasnya sebagai kandidat capres pada Pilpres 2024.
BACA JUGA: Hary Tanoe Merapat, Prabowo Siap Melepas Sandiaga Uno
"Elektabilitas Ganjar Pranowo terjun bebas dibandingkan hasil survei MIPOS November 2022," ucap Yuyun.
Dia menyebut jika Pilpres dilaksanakan saat ini, hanya 16,8 persen responden yang mengaku akan memilih Ganjar.
"Pada survei MIPOS sebelumnya elektabilitas Ganjar masih sekitar 20-an persen," lanjutnya.
Dari survei MIPOS, posisi teratas ditempati Prabowo Subianto dengan elektabilitas 33,6 persen, disusul Anies Baswedan (21,5 persen), Ganjar (16,8 persen), Ridwan Kamil (6,9 persen), Sandiaga Uno (4,5 persen).
Berikutnya ada Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (4,2 persen), Erick Thohir (4,1 persen), Puan Maharani (3,2 persen), Airlangga Hartarto (1,4 persen), dan Muhaimin Iskandar (0,9 persen). Sebanyak 2,9 persen responden mengaku belum punya pilihan.
Riset MIPOS kali ini merupakan kombinasi antara metode telesurvey dengan analisis media monitoring yang dilakukan pada tanggal 29 Maret - 3 April 2023.
Total sampel sebesar 1200 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (systematic random sampling), dengan margin of error 2,83 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sedangkan analisis media monitoring dilakukan sejak 28 Maret hingga 3 April 2023 terhadap percakapan warganet di hampir semua platform media sosial.(Fat/JPNN.com)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam