jpnn.com, JAKARTA - Indonesia terpilih sebagai anggota PBB yang menjadi negara Praktik Baik atau Repository of Practices pada United Nations Migration Network Hub.
Platform virtual United Migration Network disediakan bagi pemerintah, pemangku kepentingan, dan pakar untuk mengakses dan berbagi informasi terkait migrasi.
BACA JUGA: Kemnaker Kunjungi 2 Perusahaan Ini untuk Pantau Pelaksanaan THR 2022
Hub ini bertujuan mendukung negara anggota PBB dalam implementasi, tindak lanjut, dan tinjauan implementasi Global Compact for Migration (GCM).
Integrasi LTSA-MRC dari Indonesia masuk menjadi salah satu praktik baik pada UN Network Migration.
BACA JUGA: Kemnaker Terima 1.828 Pengaduan Soal THR, Ada dari Jateng dan Kaltim
"Ini kabar menggembirakan untuk kita semua dan saya memberikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam program integrasi LTSA-MRC, " ujar Dirjen Binapenta Kemnaker Suhartono di Jakarta, Jumat (29/4).
Menurut Suhartono, kerja sama Kemnaker-ILO melalui program Safe and Fair telah mengintegrasikan layanan responsif gender dari Migrant Worker Resource Center (MRC) dengan Layanan Terpadu Satu Atap Pemerintah (LTSA).
BACA JUGA: Kemnaker Sudah Terima 4.058 Laporan Soal THR
LTSA responsif gender ini menjadi salah satu praktik pada United Nations Migration Network Hub.
Sebagai percontohan, LTSA-MRC ini dilaksanakan selama dua tahun di Kabupaten Cirebon, Tulungagung, Blitar, dan Lampung Timur.
"Tujuan program LTSA responsif gender adalah meningkatkan layanan sekaligus mempromosikan migrasi yang aman, adil, mengurangi risiko kekerasan terhadap pekerja migran perempuan, dan perdagangan orang," kata Suhartono.
Rendra Setiawan selaku Direktur Bina Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menambahkan, program kerja sama ini masuk kategori praktik inovatif dan praktik baik.
Yakni, layanan dukungan kepada perempuan pekerja migran diberikan di bawah satu atap dan satu koordinasi. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi