Indonesia Butuh 10.000 Penilai

Kamis, 08 April 2010 – 19:02 WIB
JAKARTA- Ketua Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI), Hamid Yusuf mengatakan hingga 10 tahun ke depan Indonesia masih membutuhkan sekitar 10.000 penilaiMenuurtnya, kebutuhan jasa penilai selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi

BACA JUGA: China Minati Sektor Listrik

Selain itu juga selalu melihat dari Gross Domestic Brutto (GDP)
Pada negara berkembang dan maju, dari 1 juta orang dilayani oleh 50 penilai.

"Namun yang terjadi di Indonesia, sebanyak 1 juta penduduk hanya dilayani kurang dari 10 penilai

BACA JUGA: Mulai Juni, Listrik Tak Byar Pet Lagi

Pada tahun 2012, kita membutuhkan penilai sebanyak 5.000-6.000 orang
Dalam 10 tahun kedepan, kita butuh 10.000 orang (penilai)," kata Hamid dalam acara konferensi pers Pan Pacific Congress, di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (8/4).
      
Kepala Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Kementerian Keuangan, Langgeng Subur menambahkan jumlah penilai teregistrasi di Indonesia saat ini baru sekitar 307 orang

BACA JUGA: Tax Ratio Berpeluang Naik

"Jadi, kita masih membutuhkan banyak sekali (penilai) di IndonesiaDan, MAPPI punya peran penting dalam menjaga aset negara, perbankan, asuransi, pasar modal, dan dana pensiun," katanya.

Pada  tahun 2012, kata Langgeng, Indonesia akan mengadopsi International Reporting StandarOleh karena itu, maka peranan profesi MAPPI akan sangat penting"Pada era ekonomi global yang kompetitif saat ini, informasi mengenai properti ataupun nilai bisnis sangat penting, dalam rangka pengambilan keputusan dibidang ekonomiOleh karena itu, informasi yang akurat dan transparan dari penilai akan menentukan harga yang kompetitif," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pan Pacific Congress Rengganis Kartono mengatakan, salah satu hal yang menjadi pekerjaan rumah asosiasi penilai adalah menentukan nilai tanah dalam rangka kompensasi dalam pengadaan tanah.

"Infrastruktur selalu terkendala masalah tanahIni PR (pekerjaan rumah) kita untuk menentukan harga tanahPrinsipnya, mengkompensasi secara wajar dan yang dikompensasi bisa mendapatkan untung, tidak lebih buruk," katanya.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan, Indonesia akan menjadi tuan rumah Kongres profesi penilai dan konsultan se Asia Pasific ke 25Kesempatan perdana ini akan diselenggarakan tanggal 27-30 September 2010 di BaliAdapun tema yang akan diangkat adalah "Financial crisis, Global Uncertainty and Borderless competition".(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjiptardjo Keteteran Layani Anggota Dewan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler