jpnn.com - JAKARTA - Kebutuhan darah di Indonesia terus naik. Palang Merah Indonesia (PMI) pun mendorong masyarakat agar lebih aktif dalam kegiatan sosial donor darah.
Wakil Presiden yang juga Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, saat ini kebutuhan darah di Indonesia sudah mencapai 2 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 5 juta kantong per tahun. “Jumlah ini akan terus naik,” ujarnya saat pembukaan Musyawarah Nasional PMI di Jakarta, Selasa (16/12).
BACA JUGA: Geledah Kemenhut, KPK Sita Dokumen Berkait Alih Fungsi Lahan Hutan
Menurut JK, naiknya kebutuhan darah berbanding lurus dengan tren pengobatan masyarakat. Masyarakat beralih dari tradisional ke pengobatan modern di rumah sakit atau puskesmas. “Apalagi, sekarang ada fasilitas berobat gratis,” katanya.
Selain itu, faktor lain yang membuat kebutuhan darah naik adalah makin banyaknya jumlah kendaraan bermotor. Sebab, salah satu pengguna terbesar donor darah adalah korban kecelakaan di jalan raya. “Karena itu, PMI sudah kerjasama dengan Polri supaya masyarakat yang ingin buat SIM (surat izin mengemudi) diminta donor darah dulu,” ucapnya.
BACA JUGA: BPK: Banyak Institusi WTP tapi Rakyat Belum Makmur
Dalam pembukaan Musyawarah Nasional PMI, JK atas nama Presiden Joko Widodo juga memberikan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial Donor Darah Sukarela 100 kali kepada 864 pendonor.
“Saya ucapkan terima kasih atas jasa saudara-saudara yang tanpa pamrih membantu sesama. Mudah-mudahan makin banyak masyarakat yang tergugah untuk ikut menyumbangkan darah,” ujarnya. (owi/dio)
BACA JUGA: Wapres Minta Hewan tak Disiksa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Agung Bersikeras Keputusan Munas Riau Sudah tidak Berlaku
Redaktur : Tim Redaksi