jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) merilis survei terbaru terkait dinamika politik dan pilihan masyarakat terhadap calon presiden (capres) 2024.
Direktur Eksekutif LKPI Heru Suyatno mengatakan survei kali ini dilakukan dengan cara multi stage random sampling dengan jumlah responden 2.380 orang.
BACA JUGA: Airlangga Gaungkan Antipolitik Uang, Pengamat: Benahi 4 Faktor Ini
Teknik pengumpulan data survei dilakukan dengan wawancara melalui tatap muka dan sambungan telepon seluler serta WhatsApp video call secara langsung di 34 provinsi di Indonesia.
“Untuk mendapatkan sampel yang proporsional dari responden yang memiliki telepon tersebut terhadap karakteristik populasi nasional dilakukan pembobotan terhadap sampel terpilih,” kata Heru dalam siaran persnya, Senin (12/12).
Heru menyebutkan margin of error dalam survei ini kurang lebih sebesar 2,01 persen, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Survei dilakukan pada 22 November hingga 6 Desember 2022.
Menurut Heru, untuk kriteria yang harus dipenuhi calon pemimpin di masa depan, yakni mampu meningkatkan kualitas ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia. Pasalnya, persaingan ekonomi ke depan akan semakin ketat.
Dalam survei ini, LKPI juga mengukur elektabilitas sejumlah tokoh untuk menjadi presiden di tahun 2024 menggantikan Joko Widodo atau Jokowi.
BACA JUGA: Airlangga: Kartu Prakerja Berperan Penting dalam Peningkatan Inklusi Keuangan
Dengan simulasi nama tokoh yang disodorkan pada responden maka tokoh yang paling banyak dipilih adalah Airlangga Hartarto sebanyak 17,20 persen, dan selanjutnya Prabowo Subianto yang dipilih oleh 16,20 persen responden.
“Di posisi ketiga ada nama Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 10,7 persen responden, Anies Baswedan dipilih 7,40 persen, diikuti oleh Puan Maharani yang dipilih oleh 4,7 persen responden,” kata Heru.
Kemudian ada Sri Mulyani yang dipilih oleh 4,6 persen responden dan ada nama Moeldoko yang dipilih oleh 3,40 persen responden.
Selanjutnya, kata Heru, untuk tingkat elektabilitas bacapres 2024 berdasarkan faktor pengalaman, kemampuan dan prestasi, maka nama Airlangga Hartarto dipilih sebanyak 22,80 persen.
BACA JUGA: Airlangga Tambah Target Medali Emas dalam Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022
Selanjutnya Prabowo Subianto yang dipilih oleh 19,70 persen responden, dan Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 9,80 persen responden.
"Diikuti Anies Baswedan dipilih oleh 8,40 persen, Andika Perkasa 6,10 persen, kemudian Puan Maharani yang dipilih oleh 4,9 persen responden. Selanjutnya ada nama Moeldoko yang dipilih oleh 3,1 persen responden, Sandiaga Uno 2,3 persen, dan Erick Thohir 2,10 persen,” ujarnya.
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Surya M Nur mengatakan munculnya nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di hasil survei LKPI sebagai bukti Menko Perekonomian itu sebagai capres yang diinginkan masyarakat Indonesia.
“Airlangga Hartarto masih diinginkan masyarakat karena adanya perubahan di depannya, presiden yang dekat dengan masyarakat. Airlangga harus umumkan ke publik jika partai politik sudah lebih baik lagi,” kata Surya kepada wartawan, Senin (12/12).
Surya menjelaskan bahwa dengan melihat hasil survei itu sebagai peluang Airlangga sebagai capres di 2024 masih sangat terbuka lebar.
“Peluang Airlangga sangat besar untuk menang sebagai capres 2024,” pungkas dia. (cuy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Airlangga Sebut Indonesia Butuh 9 Juta SDM Bidang Digital, Ekonom Bilang Begini
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan