Indonesia dan Finlandia Perkuat Kerja Sama Lingkungan Hidup

Rabu, 10 Oktober 2018 – 19:07 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Finlandia, Anne Mari Virolainen membahas kerja sama pengelolaan lingkungan. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menerima kunjungan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pembangunan Finlandia, Anne Mari Virolainen di Jakarta.

Pertemuan ini semakin memperkuat harmonisasi hubungan kerjasama antara kedua negara, yang sebelumnya telah terangkum dalam bentuk Memorandum of Undertanding (MOU), Joint Working Group (JWG).

BACA JUGA: Raih Nilai 92,48, KLHK Raih Penghargaan dari ANRI

Selain itu kedua negara sudah sering menggelar berbagai seminar dan pertukaran ahli. Khususnya terkait waste to energy dan pengelolaan sampah

''Pada 2017, telah ditandatangani MOU on Forestry and Natural Resources Management yang mencakup diantaranya bioeconomy dan circular economy pada unit pengelolaan hutan di daerah, bioenergy, sustainable forest management, wood based industry, dan waste to energy,'' jelas Menteri Siti Nurbaya.

BACA JUGA: KLHK Pastikan Tak Ada Ampun untuk Pelaku Kejahatan Karhutla

Salah satu kolaborasi Indonesia-Finlandia bisa dilihat pada pelaksanaan circular economy yang sudah berjalan di Provinsi Kalimantan Selatan.

Menteri Anne-Mari Virolainen mengucapkan terimakasih pada Kementerian LHK atas kesempatan yang diberikan dalam kerja sama di sektor lingkungan hidup dan kehutanan.

BACA JUGA: Lagi, Dunia Apresiasi Penanganan Karhutla di Indonesia

"Kita sudah bekerjasama bertahun-tahun, dan saya harap ini akan terus berlanjut, khususnya dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan, circular economy, dan waste to energy," kata Menteri Anne.

Untuk pengelolaan sampah secara nasional, Indonesia mempunyai strategi pengurangan sampah dan penanganan sampah. Pengurangan sampah dilakukan dengan tahapan pembatasan sampah, pemanfaatan kembali, dan pendauran ulang.

Sedangkan penanganan sampah dijalankan dengan tahapan pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, sampai pemrosesan akhir.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan pemerintah telah menetapkan target nasional tahun 2025 yaitu pengurangan sampah sebesar 20,9 juta ton/tahun (30%), dan target penanganan sampah sebesar 49, 9 juta ton/tahun (70%).

''Kami juga melibatkan sektor industri melalui Program Extended Produsen Responbility (EPR),'' katanya.

Beberapa industri telah bekerjasama dalam mencegah limbah dari produk, seperti mendesain ulang kemasan produk, bahan baku pengganti, dan sistem penarikan kembali sampah.

Selain itu, program Reduce Reuse Recycle (3R) dalam perspektif circular economy, dan memproduksi energi dari sampah organik sebagai satu kesatuan yang terintegrasi.

''Program 3R telah dipromosikan dan diimplementasikan diantaranya melalui pemberdayaan masyarakat untuk melakukan 3R dan Bank Sampah,'' jelas Rosa Vivien.

Pada pertemuan ini, delegasi Finlandia juga mengikutsertakan para pelaku bisnis di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Turut hadir mendampingi Menteri LHK yaitu Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) MR Karliansyah, Staf Ahli Menteri LHK Bidang Energi Hudoyo, Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Laksmi Dewanthi.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hutan Terjaga, Rakyat Sejahtera dengan Perhutanan Sosial


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Menteri Siti   KLHK  

Terpopuler