Indonesia dan Jerman Perkuat Kerja Sama Pelatihan Vokasi

Selasa, 14 Agustus 2018 – 18:03 WIB
Menaker Hanif Dhakiri di Jakarta. Foto: Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) membuka kerja sama dengan pemerintah Jerman dalam bidang pendidikan dan pelatihan vokasi.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pekerja Indonesia dalam kaitannya investasi sumber daya manusia. 

BACA JUGA: Kemenaker Galang Bantuan untuk Korban Gempa Lombok

“Kami terus mematangkan konsep kerja sama di bidang vokasi. Kami dorong kerja sama vokasi yang terdiri dari skill development fund (pembiayaan peningkatan keterampilan) dan unemployment benefit (skema tunjangan bagi pekerja korban PHK dan keluarganya),” kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri saat bertemu  Duta Besar Jerman untuk Indonesia Michael Freiherr von Ungern-Sternberg di Kantor Kemnaker, Jakarta, Selasa (14/8).

Dia menambahkan, nantinya ada tim dari Jerman untuk melakukan pengukuran kebutuhan yang menjadi prioritas dalam kerja sama pendidikan dan pelatihan vokasi.

BACA JUGA: 3 Kunci Utama Jadi Sociopreneur Ala Menaker Hanif Dhakiri

“Akan ada pembicaraan lebih jauh antara pemerintah Jerman, Kemnaker serta kementerian terkait lainnya. Kami juga melibatkan dukungan Komite Vokasi Nasional dalam kerja sama ini,” ujar Hanif.

Hanif menjelaskan, kolaborasi ini merupakan bentuk penguatan kerja sama bidang pendidikan dan pelatihan vokasi antara Indonesia dan Jerman yang selama ini telah terjalin dengan baik.

BACA JUGA: Indonesia Butuh 1.785 Mediator

“Indonesia dan Jerman memang selama ini telah menjalin berbagai kerja sama, termasuk bidang pendidikan dan pelatihan vokasi di antaranya mencakup pembuatan kurikulum pelatihan dan training of trainers (ToT), “ kata Hanif.

Menurut Hanif, Jerman merupakan partner strategis bagi Indonesia dalam mengembangkan sistem pelatihan vokasi.

Jerman dinilai telah berhasil dalam membangun sistem pelatihan vokasi di negaranya melalui skema investasi SDM.

Dia menjelaskan, kerja sama ini bukan hanya untuk balai latihan kerja (BLK), tapi untuk membantu lembaga atau siapa saja  yang memerlukan peningkatan keterampilan.

“Nanti BLK kita akan berperan sebagai tempat pelatihan,” kata Hanif.

Saat ini, tutur Hanif, yang harus dipikirkan adalah membangun ekosistemnya dan menyediakan lebih banyak dukungan yang lebih kuat terhadap BLK dalam mengembangkan program pelatihan vokasi. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Hanif Ikut Fun Run demi Sukseskan Asian Games 2018


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler