jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sedang menyelesaikan nota kesepahaman (MoU) terkait perekrutan pekerja migran Indonesia (PMI) sektor domestik dari Indonesia.
Dua negara itu menyepakati MoU tersebut dalam pertemuan antara Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah dan Menteri Sumber Daya Manusia (SDM) Malaysia Datuk Seri M. Saravanan di kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (24/1).
BACA JUGA: Kemnaker Beberkan Kunci Peningkatan Produktivitas SDM
"Pemerintah Malaysia telah menyetujui seluruh draf MoU penempatan pekerja domestik dari Indonesia. Dalam waktu dekat, MoU antara kedua negara ditandatangani," kata Menaker Ida Fauziyah.
Menaker menjelaskan, MoU tersebut akan memberikan skema pelindungan yang memadai dan mengurangi masalah atau risiko PMI di Malaysia.
BACA JUGA: Kemnaker Tingkatkan Status LLK Menjadi BLK di Kabupaten Kaur
Termasuk menegakkan hukum terhadap majikan atau agen yang melanggar perjanjian kerja, peraturan terkait di Malaysia, dan penghentian praktik system maid online serta konversi my travel pass (visa kunjungan biasa) menjadi visa kerja.
"Kedua negara telah sepakat skema one channel system adalah satu-satunya kanal untuk merekrut dan mempekerjakan PMI sebagai pekerja rumah tangga," ujar Ida.
BACA JUGA: Kemnaker Dukung Pemkab Kaur untuk Mengembangkan Ketenagakerjaan
Menurut Menaker Ida, penempatan satu kanal ini akan memudahkan dua negara dalam melakukan pengawasan serta menekan biaya perekrutan dan penempatan PMI ke Malaysia.
Sistem itu terintegrasi dengan aplikasi online SIAPkerja (termasuk aplikasi SISKOPMI) milik Indonesia dan aplikasi online Foreign Workers Centralized Management System (FWCMS) milik Malaysia.
"Sistem satu kanal ini juga diharapkan menekan secara signifikan jumlah PMI yang masuk Malaysia yang tidak sesuai prosedur," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Datuk Seri M. Saravanan mengatakan, pihaknya menyetujui seluruh draf dalam MoU penempatan PMI sektor domestik dari Indonesia.
Dia juga berharap segera dilakukan penandatanganan. Dia meyakini, percepatan penyelesaian MoU ini mampu mendukung pemulihan ekonomi nasional Malaysia.
"Pemerintah Malaysia berharap percepatan penyelesaian MoU untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional Malaysia," kata Datuk Seri Saravanan. (mrk/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi