jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan teknologi yang begitu pesat memiliki beberapa dampak negatif, khususnya pada media internet. Saat ini internet telah menjadi media baru yang digunakan untuk menyebarkan paham radikalisme.
Internet seperti telah menjadi wadah yang sangat pas karena penyebaran informasinya yang cukup cepat dapat menjangkau khalayak luas dan setiap orang sangat mudah untuk mengaksesnya.
BACA JUGA: Muzani: Gerindra Akan Perjuangkan Subsidi Kuota Internet bagi Pelajar
Melihat dari perkembangan teknologi yang sangat besar tersebut membuat Sobat Cyber Indonesia, BAKTI Kominfo dan juga Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan Workshop Online Indonesia Digital Content Week 2020 yang diselenggarakan pada 6 - 12 Juli 2020 untuk batch 1 dan 20 - 26 Juli 2020 untuk batch 2 melalui via Zoom Meeting. Program ini juga bekerja sama dengan IndonesiaBaik.id dan GPR TV. 6/7/2020
Pada acara Indonesia Digital Content Week 2020 dihadiri oleh Juri Andriantoro selaku Deputi IV Kantor Staf Presiden Republik Indonesia sebagai Keynote Speaker dan juga sebagai Pembuka Acara diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan yang mengikuti workshop online tersebut.
BACA JUGA: Jumatan di Singapura, Mendaftar Melalui Internet, Diawasi Ketat Sama Polisi
Ketua Umum Sobat Cyber Indonesia Virna Lim mengatakan saat ini perkembangan laju digital begitu cepat, baik dari sektor ekonomi, pendidikan serta sampai ke sektor pekerjaan. Hal itu juga membuat perubahan yang begitu pesat.
Menurutnya, internet dan sosial media sudah seperti menjadi kebutuhan sehari-hari, bagaimana agar sosial media ataupun ruang digital dinilai menarik dan membawa dampak positif.
BACA JUGA: Prajurit TNI AL Kejar KM Sinar Mulya 06, Kemudian Tahan dan Geledah, Oh Ternyata
“Salah satunya kita sebagai pengguna/pelaku juga dapat bijak dan kreatif menggunakan layanan digital. Contohnya dengan membuat konten yang baik, keren dan kreatif untuk tujuan dan kebutuhan masing-masing. Saat ini konten juga dapat menjadi alternatif pendapatan dan juga bisa di komersialisasikan di era pandemi, terbukti dengan banyaknya lahirnya content creator/vlogger,” ujar Virna Lim dalam memberikan sambutan pembuka acara.
Ruang publik kita telah dikuasai oleh Internet. Era digital membawa dampak positif dan nilai-nilai manfaat yang luar biasa, semua aktivitas masyarakat terpenuhi oleh teknologi. Tetapi kita harus bisa mengontrol dan mengendalikan dunia digital dan informasi-informasi agar lebih bisa memberi manfaat untuk masyarakat.
Sementara itu, Deputi IV Kantor Staf Presiden RI Juri Andrianto mengatakan dengan akses digital ini masyarakat Indonesia justru harus makin bersatu walaupun negara Indonesia ini terdiri dari banyak pulau, kota, kabupaten dan sangat luas.
Misalnya, fenomena hoaks telah membuat kita tidak tahu cara membedakannya apalagi sadar atau tidak sadar masyarakat dengan mudahnya share atau forward tanpa membaca informasi secara detail dan lengkap sehingga masyarakat menimbulkan perpecahan dan membuat kelompok-kelompok yang agama atau politik yang berbeda.
“Itu salah satu dampak negatif dan menjadi tantangan untuk masyarakat untuk mengelola informasi dunia digital lebih bermanfaat dan sehat,” Juri Andrianto.
Lebih Ruang publik menjadi sehat yang membangun harapan-harapan anak bangsa, persatuan bangsa, membangun solidaritas dengan cara menggunakan alat-alat digital seperti media sosial dan yang lainnya agar negara lebih maju lagi adalah tantangan lainnya dalam dunia digital.
Saat ini kita harus bertahan menjadi Bangsa Indonesia yang gotong royong, saling mendukung dan yang bisa terus mengaitkan dengan nilai-nilai pancasila untuk sama-sama mengatasi Pandemic Covid-19.
Satu titik di ruang publik yang harus dilakukan masyarakat adalah menulis lah dalam dunia digital yang bermanfaat, boleh bercanda, boleh membuat konten, tetapi harus berpikir dahulu sebelum menulis apabila bercandaan tersebut akan berdampak negatif langsung urungkan niatnya untuk menulis hal-hal tersebut.
“Banggalah jadi anak Indonesia, Bangsa Indonesia yang terus melakukan hal positif dalam dunia digital. SARING sebelum SHARING segala informasi yang diterima”. Al Akbar Rahmadilah selaku Founder Sobat Cyber Indonesia.
“Kita tidak boleh melihat Indonesia dari sudut manapun, tidak boleh diskriminasi suatu daerah, harus saling menghormati agama, budaya manapun agar perkembangan Indonesia akan semakin cepat dan harus dijadikan kekayaan,” ujar Al Akbar Rahmadillah, Founder Sobat Cyber Indonesia.(fri/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Friederich