jpnn.com - JAKARTA—UNESCO meminta pemerintah Indonesia meningkatkan pendidikan bagi anak miskin. Pasalnya, dari 200 jutaan anak usia sekolah di dunia, hanya 20 persen yang bisa melanjutkan pendidikannya.
Direktur dan Perwakilan UNESCO Jakarta Shahbaz Khan menyatakan, pihaknya mendukung Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Timor-Leste mengintegrasikan masalah dan praktik pembangunan berkelanjutan pada semua tingkat pendidikan.
BACA JUGA: 40 Persen Siswa Buta Isu Lingkungan
Upaya ini dilakukan dengan cara berbagi praktik terbaik, mengembangkan kapasitas dan memperkuat jaringan dan kemitraan.
"Kami berharap dapat mendukung pemerintah Indonesia meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi kaum miskin, rentan dan kurang beruntung," kata Shahbaz, Rabu (7/9).
BACA JUGA: Inilah Lima Kampus Terbaik Dunia, PTN di Indonesia?
Dia menambahkan, UNESCO ada pada garis depan prakarsa program-program inovatif responsive dan melakukan intervensi di bidang pendidikan, mendukung pemerintah khususnya di negara kluster dan Asia-Pasifik.
"Saya melihat komitmen Presiden Jokowi untuk meningkatkan pendidikan sangat kuat. Ini dilihat dari kebijakan pemerintah yang memprioristakan daerah 3T dan menggenjot pendidikan kejuruan. Kebijakan itu sesuai dengan program pendidikan UNESCO," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Ketua MPR: Kaum Intelektual Tak Boleh Berumah di Awan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politikus Golkar Sebut Anak Jaman Sekarang Terjangkit Budaya Nunduk
Redaktur : Tim Redaksi