jpnn.com, JAKARTA - Program nasional Indonesia On Chain telah resmi diluncurkan.
Program itu sebagai upaya mendukung Visi Digital Indonesia 2045.
BACA JUGA: 95 Institusi Pendidikan Siap Menjalankan Program Indonesia On Chain
Menurut President Indonesia Blockchain & Metaverse Center (IBMC) yang juga Executive Director PATA Indonesia Dr. Agus Canny generasi muda Indonesia harus terus menerus meng-update diri dengan teknologi digital, khususnya blockchain.
Hal senada disampaikan Dr Charles Saerang (pengusaha dan Special Envoy President University) dan Direktur Bidang Penerimaan Mahasiswa President University Wijaya Kusuma.
BACA JUGA: Selamat..Philip Morris International Raih Pengakuan Sebagai Pemimpin Global
Keduanya menekankan pentingnya pengembangan teknologi.
"President University memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program nasional Indonesia On-Chain ini," kata Wijaya Kusuma dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (2/12).
BACA JUGA: Menko Airlangga: Generasi Muda Harus Mampu Merespons Pertumbuhan Teknologi
Acara yang dihadiri oleh Duta Besar Mozambik, Duta Besar Filipina, serta wakil Kedutaan Kenya dan Serbia ini memperlihatkan bahwa program Indonesia On-Chain ini menarik perhatian para Diplomat Asing.
Pendiri Ambassador & CEO Club Grace Sabandar dalam sambutannya mengatakan pihaknya mendukung penuh program nasional Indonesia On-Chain ini.
Nantinya program itu diharapkan bisa dicontoh oleh negara lain yang belum memiliki program serupa.
"Bisa juga sebaliknya kami bisa belajar dari negara lain yang sudah lebih maju dalam pengembangan teknologi blockchain ini," terang Grace.
Di hadapan para siswa, guru, mahasiswa serta dosen yang hadir, Koordinator Program di Kementerian Komunikasi dan Informatika Sonny Sudaryana menyatakan pemerintah sangat mendukung berbagai upaya percepatan digitalisasi di Indonesia.
Upaya ini antara lain dengan mendorong tumbuhnya sebanyak mungkin startup digital yang diharapkan bisa berkembang dan mampu bersaing di kancah global, dan akan membuka jutaan kesempataan kerja.
I Gede Putu Rahman Desyanta yang merupakan Pendiri Baliola dan Mandala Chain menyatakan bahwa di Bali sejak Oktober 2023 telah dijalankan program Blockchain On Campus yang bekerja sama dengan ICP Hub Indonesia.
Program ini kemudian akan bekerja sama dengan program nasional Indonesia On-Chain.
Sementara itu, Bruno Calabretta dan Tom Courly, para pendiri Disruptives ICP Hub Indonesia yang merupakan cabang institusi blockchain dunia bernama Internet Computer Protocol (ICP), menyampaikan program nasional Indonesia On-Chain akan memberdayakan generasi digital yang sejalan dengan Visi Digital Indonesia 2045.
Program itu diikuti oleh 75 SMU dan 21 universitas, yang nantinya secara bertahap akan menjangkau lebih luas lagi di seluruh Indonesia.
Keduanya optimistis Indonesia akan menjadi pemimpin global masa depan di bidang teknologi.
"Program Akademi ICP yang akan diajarkan kepada para siswa dan mahasiswa ini tidak memungut biaya sama sekali," kata Bruno Calabretta.
Dia menambahkan mereka yang bisa menyelesaikan program ini akan mendapatkan token ICP, sehingga para siswa dan mahasiswa ini bisa memonetisasi pembelajaran mereka.
Indonesia On Chain nantinya juga akan mengadakan Ideathon & Hackathon yang memberikan hadiah besar bagi para pemenangnya.
Dominic Williams selaku Founder ICP, President & Kepala Ilmuwan DFINITY Foundation yang hadir secara virtual menyatakan Internet Computer adalah jenis blockchain baru, dan semua tentang apa yang bisa dilakukan secara online secara cepat, aman, ramah lingkungan, terdesentralisasi dan dibentuk untuk gagasan besar yang akan membentuk dunia kita.
Dari program Indonesia On-Chain ini, lanjut Dominic, diharapkan para siswa dan mahasiswa akan melahirkan gagasan besar yang dapat mengubah cara hidup, bekerja dan bermain.
Dominic bangga ICP menjadi bagian penting dari perjalanan teknologi Indonesia. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.000 Pengembang Teknologi Bakal Hadir di DevFest 2023
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad