jpnn.com - YOGYAKARTA – Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan Trilateral antara Indonesia, Malaysia dan Filipina. Mendahului pertemuan ini, ketiga pihak telah melakukan kunjungan kehormatan dengan Presiden Joko Widodo di Gedung Agung, Yogyakarta, Kamis (5/5).
Pertemuan ini merupakan inisiatif Indonesia dengan latar belakang semakin meningkatnya tantangan keamanan yang mengkhawatirkan di perairan antara ketiga negara.
BACA JUGA: Indonesia Optimistis Akan Disegani Dunia, Ini Syaratnya
Tantangan tersebut antara lain dengan maraknya perompakan bersenjata, kejahatan transnasional dan terorisme di kawasan. Tantangan ini dipandang telah mengancam keselamatan warga negara serta mempengaruhi jalur perdagangan dan aktivitas ekonomi yang menimbulkan kerugian bagi kesejahteraan kawasan.
Pertemuan Trilateral ini diikuti oleh Menteri Luar Negeri dan Panglima Angkatan Bersenjata ketiga negara. Indonesia diikuti Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
BACA JUGA: OSO Buka Rahasia Kucing 20 Tahun Silam
Sedangkan Malaysia diikuti Menteri Luar Negeri Dato’ Sri Anifah Aman dan Panglima Angkatan Bersenjata Tan Sri Dato’ Sri (DR) Jenderal Zulkifeli Mohd. Zin. Sementara Filipina diikuti oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Jose Rene D. Almendras dan Acting Panglima Angkatan Bersenjata Vice Admiral Caesar C. Taccad,.
Menlu RI Retno Marsudi didampingi Panglima TNI menjelaskan Presiden Jokowi menggarisbawahi berbagai tantangan keamanan yang dihadapi ketiga Negara. Presiden juga menekankan pentingnya langkah bersama dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan tersebut. Juga menekankan pentingnya untuk memastikan stabilitas dan keamanan serta kepercayaan di kawasan.
BACA JUGA: Ini Hasil Pertemuan Tiga Menlu dan Tiga Panglima di Yogya
“Diskusi dalam pertemuan Trilateral ini berlangsung secara terbuka dan konstruktif. Hal ini merefleksikan komitmen tinggi tidak hanya terhadap hubungan dekat kita, tapi juga terhadap upaya mengatasi berbagai tantangan,” ujar Retno Marsudi seperti dilansir dalam siaran pers Puspen TNI.
Retno juga menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut membahas secara menyeluruh tantangan keamanan yang dihadapi ketiga negara dalam perairan yang menjadi perhatian bersama.
“Kami menyepakati apabila ancaman perompakan di laut, penyanderaan, dan kejahatan lintas batas lainnya tidak diatasi, dapat menurunkan tingkat kepercayaan dalam perdagangan dan perniagaan di kawasan secara umum,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, menurut Retno, prihatin dengan meningkatnya penculikan warga sipil yang tidak bersalah oleh kelompok bersenjata, dimana Warga Negara Indonesia, Malaysia dan Filipina semua telah menjadi korban. Untuk itu, pihanya sepakat untuk segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan warga negara merasa aman dalam menjalankan aktivitas di kawasan tersebut.
“Kami belajar dari komunikasi dan kerja sama intensif ketiga negara dalam upaya pembebasan 10 ABK WNI tersandera,” katanya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nahas..Kapal Bawa Rombongan Pengantin Karam, 3 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi