jpnn.com, MADRID - Indonesia menjadikan Timor Leste sebagai mitra strategis dalam menangani masalah plastik dan sampah. Hal ini dikarenakan kedekatan teritorial kedua negara. Indonesia dan Timor Leste berbagi daratan dan juga berbagi lautan yang menjadikan sampah plastik sebagai persoalan bersama.
Kerja sama kedua negara itu dikuatkan dengan pertemuan antara Wakil Menteri LHK Alue Dohong dengan Menteri Lingkungan Timor Leste Demetrio do Amaral de Carvalho, di sela-sela Konferensi Global Iklim UNFCCC COP25, Madris, Rabu (11/12).
BACA JUGA: KLHK Reekspor 883 Kontainer Sampah Plastik
Demetrio menyatakan bahwa Timor Leste tengah mengembangkan kebijakan zero plastic policy dengan melakukan konversi plastik ke energi untuk bahan bakar industri. Kementeriannya bekerja sama dengan Sydney University di Australia untuk mengembangkan konversi tersebut.
Apabila berhasil, maka bahan baku plastik dari Timor Leste tidak akan mencukupi. Untuk itu, perlu kerja sama dengan Indonesia dalam penyediaan pasokan bahan baku berupa sampah plastik.
BACA JUGA: Tegas, KLHK Kirim Balik 883 Kontainer Sampah Plastik Impor ke Negara Asal
"Jika kita bisa melakukan kerja sama regional dengan Australia dan PNG maka kita akan dapat mengatasi persoalan yang lebih luas lagi," ujar Demetrio.
Sementara itu, Alue Dohong menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki basis kebijakan dan peraturan perundang-undangan terkait dengan penanganan sampah daratan, termasuk plastik, dan juga sampah laut.
BACA JUGA: Dirjen PSLB3 KLHK: Pembakaran Sampah Plastik Secara Terbuka Bertentangan dengan UU
Di banyak kota telah dilakukan pelarangan penggunaan single plastic use, terutama di pusat perbelanjaan modern. Indonesia juga telah mengembangkan bioplastik dari singkong untuk menggantikan plastik yang tidak biodegradable. Bioplastik ini juga telah diekspor ke Timor Leste.
Di samping itu, saat ini banyak produk-produk Indonesia yang terdapat di Timor Leste, untuk itu Timor Leste juga memiliki kerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Indonesia seperti dengan PT Sarana.
Keterikatan sejarah kedua negara, dan keterkaitan lanskap serta ekosistem membuat kerja sama antara kedua negara selalu sangat penting. Timor Leste dan Indonesia saat ini memiliki cross-boundary ecosystem project, yaitu terkait dengan mangrove dan river based rehabilitation. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan