Indonesia Harus Beri Contoh Hasil KAA Bukan Jadi Pajangan

Sabtu, 25 April 2015 – 15:32 WIB
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (22/4). Foto: Seskab for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Pusat Pendidikan Politik LIPI, Adriana Elisabeth menyoroti gelaran Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-60 yang berlangsung di Jakarta dan berakhir di Bandung sejak 19–25 April 2015.

Agar pertemuan tersebut tidak menjadi sebatas wacana saja dan mubazir, Adriana meminta agar seluruh negara mengimplementasikan tiga dokumen hasil KAA ke-60, khususnya Indonesia.  

BACA JUGA: Tiga Dokumen Hasil KAA ke-60 Harus Diimplementasikan Bukan jadi Pajangan

"(Hasil KAA, Red) selalu cenderung normatif, tapi ini jadi tantangan tersendiri bagaimana itu diimplementasikan negara-negara yang mengikuti KAA. Enggak boleh berhenti di dokumen saja harus direalisasikan jangan jadi pajangan. Apa yang masih lemah diimplementasikan," ujarnya dalam diskusi 'Bisa Apa Setelah KAA?' di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4).

Terlebih, Indonesia sebagai tuan rumah harus menjadi contoh bagi negara lain untuk serius mengimplementasikan hasil KAA. Setidaknya dengan cara itu, sambung Adriana, Indonesia akan semakin dipandang dan dihormati oleh negara lain.

BACA JUGA: PKS Desak Jokowi Tepis Anggapan Takut Asing dengan Cara Ini

"Semua harus dimulai dari dalam, bagaimana kita dipandang hormat oleh luar negeri. Presiden dan menteri-menterinya harus bekerja konkret, enggak bisa ribut soal politik terus menerus," tandasnya. (chi/jpnn)

BACA JUGA: SBY: Revolusi Mental itu Sebenarnya...

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anang Sebut Pembajakan Masuk Kategori Urgensi Nasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler