Indonesia Jadi Sorotan Dunia di G20 Ministrial Meeting on Women Empowerment

Minggu, 29 Agustus 2021 – 16:27 WIB
Jessica N Widjaja (dua dari kiri), Sebagai Narasumber G20 Ministerial Meeting on Woman Empowerment (26/8/21) di Santa Margherita Ligure Italia. Foto: Dok Pri Jessica

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia kembali mendapat kesempatan berbicara dalam G20 Ministerial Meeting on Woman Empowerment melalui Kepala Delegasi W20 G20 Indonesia Dr. Jessica N Widjaja yang mendapat undangan sebagai narasumber.

Berbicara di sesi closing panel di Santa Margherita Ligure pada 26 Agustus 2021 waktu Italia, Jessica mendapat sambutan hangat dari 20 Negara.

BACA JUGA: Perampok Bersenpi Itu Akhirnya Ditangkap, Polisi Tak Beri Ampun, Lihat

Sebagai pembicara yang telah dikenal di kancah internasional ia berbicara satu sesi dengan ME Nkona-Mashabane, Menteri Pemberdayaan Wanita dan Anak Asia Selatan.

Selain itu ia juga berkesempatan berbicara dalam sesi yang sama dengan Damares Alves, Menteri Pemberdayaan Wanita dan Anak Brasil.

BACA JUGA: Pidato Jessica dalam KTT G20 Women Leader di Italia Menuai Pujian

Berbicara pula dalam sesi tersebut Jenifer Klein, Wakil Direktur Eksekutif Dewan Kebijakan Gender Amerika Serikat.

Dan di sesi tersebut Chantal Yelo Munop, Penasihat Presiden Uni Afrika bidang Pemuda dan Gender juga memberikan materi bersama.

BACA JUGA: Terjaring Razia Pekat, Sejoli Ini Kedapatan Tanpa Busana Lengkap di Kamar Kos

Acara ini dimoderatori oleh Simano Sala, Direktur Radio Jurnal Italia.

Wanita yang meraih gelar Doktor di bidang hukum ini mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas kali pertama berjalanya Pertemuan Tingkat Kementrian G20 di bidang Pemberdayaan Wanita.

"Saya mengingat kembali momen luar biasa dalam Summit G20 W20 Italia pada Juli 2021. Semoga pertemuan ini dapat menghasilkan kemajuan bagi wanita - wanita khususnya di negara2 G20,” harapnya.

Jessica dalam materinya menekankan akan pentingnya peranan perempuan yang harus saling support bersama perempuan lainya.

"Kita harus memperjuangkan semua perempuan untuk memiliki kesempatan yang setara, juga kemungkinan berkembang yang sama dengan pria. Terlepas dari usianya, suku, asal negara, mereka punya hak untuk dapat meraih masa depanya,” jelas Jessica.

Wanita yang juga menjabat sebagai Director of International Economic and Peace Cooperation Asia-Pacific Region of Universal Peace Federation ini juga menguatkan bahwa kita harus percaya bahwa wanita bisa menjadi pemimpin yang kuat.

"Kita berdiri bersama dengan kekuatan Perempuan. Karena adanya perempuan, kehidupan dunia ini ada, maka dengan peranan perempuan, dunia ini harus menjadi lebih baik,” yakinnya.

Jessica juga memberikan concern pada permasalahan wanita di mana wanita seringkali menjadi objek dan korban.

"Kita harus meyakini untuk dapat mengambil langkah yang bila diperlukan dalam tanda kutip 'extrim' untuk bisa membawa wanita ke tempat bekerja yang lebih baik dan berdaya. Banyak contoh keberhasilan pemimpin wanita, kita hanya perlu lebih banyak lagi memberikan wanita kesempatan,” ujarnya.

Di akhir sesinya Ketua The Grandeur Center Indonesia ini menegaskan W20 Indonesia siap mendukung kesetaraan gender di dunia dengan solidaritas yang kuat.

"Indonesia adalah teman baik dari Italia, kami akan selalu melanjutkan kerja sama dengan Italia, kita akan selalu bersama. Kerja yg sangat baik Italia, sampai jumpa kembali di Indonesia. Terima kasih,” ujarnya menutup.

Sementara itu Kessy Brock salah satu bagian dari Summit tersebut memberikan pandangan kuat terhadap pesan yang disampaikan Jessica sebagai narasumber.

Jessica N Widjaja memiliki poin yang tepat dalam point Ageisme, melihat trend di negara berkembang, para wanita berusia 34 ke atas mendapat kesempatan yang baik.

“Tentunya pemuda wanita di bawah usia itu harus diperkuat posisinya. Membatasi usia adalah satu hal yang kurang tepat, harus diubah, atau bibit-bibit masa depan yang berpengalaman akan hilang,” dukungnya.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler