jpnn.com, JAKARTA - Indonesia kembali menjadi tuan rumah untuk pertemuan internasional antar negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara untuk membahas permasalahan sampah laut. Dua agenda utama akan diselenggarakan selama 5 hari (17-21 Juni 2019) di Nusa Dua Bali.
Yaitu The 24th Intergovernmental Meeting of the Coordinating Body on the Seas of the East Asia (COBSEA) serta The Meeting of the COBSEA Working Group on Marine Litter.
BACA JUGA: Ke Jepang, Dua Menteri Tegaskan Komitmen Sektor Lingkungan dan Energi Indonesia
BACA JUGA : Dudi: Pemerintah Tak Berniat Angkat PNS dari Jalur Honorer K2, Nih Buktinya
BACA JUGA: KLHK: Komodo Aset Wisata BesarÂ
Sebanyak 9 negara dipastikan hadir antara lain Kamboja, Republik Rakyat Cina, Indonesia, Korea, Malaysia, Filipina, Singapore, Thailand dan Vietnam.
Adapun Delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, M.R. Karliansyah serta didampingi sejumlah delegasi antara lain Duta Besar RI untuk PBB periode 2004-2007, Makarim Wibisono dan Duta Besar RI untuk Nairobi, Soehardjono Sastromiharjo.
BACA JUGA: Delegasi Tiongkok Kagumi Keindahan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Tidak ketinggalan sejumlah pejabat dari KLHK, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan.
BACA JUGA : Merasa Tanpa Beban di Periode Kedua, Jokowi Siap Ambil Keputusan Gila
Pada pertemuan internasional yang akan berlangsung di Hotel Inaya Putri tersebut, negara-negara anggota diminta untuk mendiskusikan draft revisi COBSEA Regional Action Plan on Marine Litter (RAPMALI) hingga membahas pengembangan Regional Node of the Global Partnership on Marine Litter (GPML).
Selain itu, akan dibahas juga draft Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 yang berkaitan dengan pesisir dan laut.
Di akhir pertemuan, seluruh delegasi COBSEA akan mengunjungi Regional Capacity Center for Clean Seas serta meninjau Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) di Desa Gunaksa Klungkung. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Birokrat KLHK Harus Bantu Jaga Kedaulatan dan Persatuan RI
Redaktur & Reporter : Natalia