jpnn.com, JEPANG - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, bersama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, mewakili pemerintah Indonesia hadir di agenda pertemuan tingkat menteri negara G20 membahas transisi energi yang selaras dengan perlindungan lingkungan di Karuizawa–Jepang, 14-16 Juni 2019.
Perwakilan dua menteri di pertemuan itu untuk menegaskan pada dunia internasional terkait komitmen dan langkah sistematis Indonesia di sektor lingkungan hidup dan energi pada pertemuan G20 Ministerial Meeting on Energy Transitions and Global Environment for Sustainable Development.
BACA JUGA: Biru Langitku Hijau Bumiku, Akses Kelola Hutan Sosial untuk Kesejahteraan Masyarakat
BACA JUGA : Tim Hukum Jokowi Anggap Prabowo - Sandi Terlalu Bawa Perasaan ke MK
Mengusung tema “A Virtuous Cycle of Environment and Growth”, adapun elemen yang dibahas adalah inovasi energi, sampah plastik di laut, serta adaptasi dan kerentanan infrastruktur terhadap perubahan iklim.
Menteri LHK Siti Nurbaya kembali menegaskan pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, melaksanakan komitmen pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.
BACA JUGA: KLHK Serius Menyelesaikan Konflik Agraria di Kawasan Hutan
Hal ini penting sebagai amanat UUD 1945, di mana setiap warga negara berhak mendapatkan lingkungan hidup yang sehat dan baik.
''Indonesia telah dan sedang melakukan upaya korektif pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan dengan memandang setiap kebijakan dan regulasi sebagai pengejawantahan dari UUD 1945. Mandat itu tercermin melalui tindakan korektif, berbagai kebijakan dan program aksi,'' tegas Menteri Siti, Sabtu (15/6).
BACA JUGA: Menteri Siti: Saatnya Hutan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia
BACA JUGA : 4 Aktivitas Sederhana ini Efektif Cegah Penyakit Jantung
Berbagai program aksi melalui pengelolaan yang kolaboratif dengan para pemangku kepentingan, transformasi menuju pendekatan lansekap dalam pengelolaan sumberdaya hutan, perhutanan sosial, promosi efisiensi energi, serta pengelolaan sampah dengan pendekatan ekonomi sirkular.
''Ada harmoni antara pembangunan ekonomi dan lingkungan hidup, karena inilah pondasi dasar konstitusi Indonesia,'' tegas Menteri Siti.
Untuk itu, Indonesia telah mengeluarkan kebijakan pembangunan rendah karbon dan ekonomi, serta mengarusutamakan aspek perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan ke dalam rencana pembangunan dan anggaran nasional.
KLHK dan Kementerian ESDM juga bekerja sama terkait komitmen bidang energi.
BACA JUGA : Bikin Pelanggaran Berat, Setya Novanto Dipindah ke Gunung Sindur
Saat bertemu dengan President Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Prof. Hidetoshi Nishimura, Menteri LHK Siti Nurbaya kembali menegaskan bahwa aspek lingkungan telah menjadi perhatian besar dari pemerintahan Joko Widodo, terlebih menuju 100 tahun Indonesia merdeka.
Kelestarian lingkungan hidup menjadi elemen penting Visi kerjasama Indonesia-Jepang 2045.
Dalam hal ini, Nishimura meminta KLHK memainkan peran pentingnya pada kerjasama “Indonesia-Japan 2045: A Joint Project of Two Maritime Democracies”.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK: Bioprospecting Adalah Masa Depan Kita
Redaktur & Reporter : Natalia