Indonesia Kaya Raya, Sayang...Pejabatnya tak Mumpuni

Kamis, 20 Agustus 2015 – 18:47 WIB

jpnn.com - JAKARTA--Minimnya kapasitas dan kompetensi pejabat publik mengakibatkan bangsa Indonesia gagal bersaing di tingkat internasional dalam segala bidang. Itu sebabnya harus ada perubahan secara gradual agar bangsa Indonesia mampu mengikuti arus perubahan globalisasi‎.

Kepala Pusat Diklat Kepemimpinan Aparatur Nasional, Purwastuti mengatakan, Indonesia merupakan negara yang dikaruniai kekayaan alam yang melimpah. Namun hingga kini Indonesia hanya menjadi pasar empuk bagi produk-produk luar negeri yang membanjiri pasaran.

BACA JUGA: Gubernur dan Wagub Papua Jarang di Tempat, Mendagri Siapkan Sanksi

“Dari segi sumber daya alam, Indonesia sangat luar biasa. Sayangnya tidak bisa mengikuti persaingan karena minimnya kemampuan dan kapasitas pejabat publik kita,” ujarnya.

Purwastuti menyontohkan, Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau lebih dengan potensi kekayaan lautnya ternyata malah menjadi importir produk ikan yang dihasilkan dari luar negeri. Padahal, dengan kekayaan alam yang demikian, seharusnya Indonesia mampu menjadi eksportir bahan baku dan produk olahan hasil laut.

BACA JUGA: Tersangka Bansos Sumut Diputuskan Usai Gelar Perkara

“Potensi kekayaan alam yang luar biasa ini justru menjadikan kita menjadi target penguasaan oleh asing. Ini tentu ada yang salah dengan SDM kita,” jelasnya.

Purwastuti berharap, para pejabat publik di daerah dan pusat mampu membawa perubahan nyata dengan melakukan perubahan di unit organisasinya.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Sebut DPR Bloon, MKD: Silahkan Mengadukan

Dia menuturkan, upaya untuk membawa perubahan pada sektor publik sudah dilakukan Lembaga Administrasi Negara (LAN) dengan melngubah kurikulum diklat bagi aparatur sipil negara. Kurikulum baru yang didesain LAN sudah disesuaikan untuk mengikuti arus globalisasi.

“Diklat pola baru yang digagas LAN disesuaikan dengan standar kompetensi ASN sesuai dengan UU ASN. Diklat pola baru ini bertujuan tidak hanya mengubah aspek kognitif para pemimpin perubahan saja, namun juga sikap, watak, dan perilaku para pemimpin sektor publik,” pungkasnya.‎ (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamdulillah, TKI di Taiwan Segera Kantongi Kenaikan Gaji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler