jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan harapannya soal predikat kelas pendapatan negara.
Dia berharap Indonesia bisa kembali menjadi negara dengan kelas pendapatan menengah atas pada 2022 atau 2023.
BACA JUGA: Ngeri! Prof Bambang Buka-bukaan soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Ada Kata Kutukan
"Kita sempat naik ke kelas pendapatan menengah atas sebelumnya, namun turun pada tahun ini menjadi pendapatan menengah bawah," ucap Suharso dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu (4/8).
Menurut dia, penurunan predikat itu disebabkan dampak pandemi Covid-19.
BACA JUGA: CSIS Ramalkan Jalan Panjang Indonesia untuk Jadi Negara Berpendapatan Tinggi
Fenomena itu secara tiba-tiba sedikit mengubah jalur visi Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap sebelum 2045.
Kendati demikian, Suharso menegaskan akan mengembalikan Indonesia kembali ke jalur tersebut melalui transformasi ekonomi.
BACA JUGA: Faisal Basri Beri Usul Pada Luhut Binsar, Mahasiswa Siap!
"Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa berangsur keluar dari jebakan kelas menengah yang ditargetkan pada tahun 2045," katanya.
Suharso membeberkan cara agar Indonesia menjadi negara berpendapatan atas.
"Indonesia harus memiliki pendapatan per kapita senilai USD 23.199," beber dia.
Selain itu, rata-rata pertumbuhan domestik pada 2015-2045 harus mencapai 5,7 persen untuk Produk Domestik Bruto (PDB) riil dan sebesar lima persen untuk PDB per kapita.
"Peranan Kawasan Timur Indonesia (KTI) harus mencapai 25 persen pada tahun 2045, serta menjadi negara maju dan PDB terbesar ke lima yakni USD 7,4 triliun pada 2045," tegas Suharso. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia