Indonesia Kena Sadap, Intelijen Harus Berbenah

Sabtu, 09 November 2013 – 17:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketika banyak pihak mengecam penyadapan yang diduga dilakukan Amerika Serikat dan Australia terhadap banyak negara termasuk Indonesia, pengamat Intelejen dari Lesperssi, Rizal Darmaputra berpendapat lain.

Menurutnya, pemerintah Indonesia tak perlu beraksi berlebihan menyikapi itu itu. Namun harus dipastikan bagaimana pemerintah membenahi kinerja intelijen.

BACA JUGA: DPR Sarankan BIN Temui Snowden

"Dengan terbongkarnya pengakuan Edward Snowden, kita tidak perlu reaksioner yang penting bagaimana kita evaluasi aparat intelejen," kata Rizal Darmaputra saat diskusi soal penyadapan itu di Cikini, Jakarta, Sabtu (9/11).

Dikatakannya, kekuatan intelijen negara, baik Badan Intelijen Negara, Badan Intelejen Strategis (BAIS) dan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) masing-masingnya memiliki strategi konta intelijen, itu lah yang mestinya diperkuat.

BACA JUGA: Ingatkan Kader Banteng agar Kebal Iming-Iming

Yang terpenting lagi, katanya, lembaga-lembaga intelijen yang dimiliki Indonesia itu harus mampu mencari tahu, menggali informasi tentang apa saja yang diinginkan pihak luar dari Indonesia.

"Informasi apa yang menarik negara lain, kondisi ekonomi, politik atau apa? itu yang utama yang kita harus tahu," jelasnya.

BACA JUGA: Dahlan Iskan Lepas Kemeja untuk Mahasiswa

Apalagi, tambah Rizal, setiap kedutaan besar menempatkan perwira intelejennya yang bersifat declare, termasuk Indonesia. Namun, ada intelijen yang tidak bersifat declare, atau semacam mata-mata yang bisa digunakan mengendus informasi itu.(Fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Swasta Bantu Evakuasi Helikopter M-17 TNI AD


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler