JAKARTA - Jumlah siswa Indonesia yang terdeteksi positif flu babi ketika mengikuti paduan suara tingkat Asia di Korsel bertambah menjadi 14 orangKondisi itu membuat pemerintah semakin khawatir
BACA JUGA: Pelunasan Biaya Haji Dimulai
Sebab, secara kumulatif, WNI di luar negeri yang menderita flu babi kini menjadi 42 orang.Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari menegaskan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan flu babi (H1N1) sebagai kejadian luar biasa (KLB) untuk seluruh dunia sejak 11 Juni 2009
BACA JUGA: Oentarto Berharap Pada Kesaksian Kepala Daerah
Apalagi, jumlah kasus positif H1N1 di Indonesia kini sudah mencapai 64 orang
BACA JUGA: Ruki : Koruptor Serang Balik KPK
"WHO sudah menyatakan pandemic alert sudah sampai pada level 6Ini berarti sudah KLB seluruh dunia, termasuk di Indonesia," kata Siti Fadillah Supari saat konferensi pers di kediamannya, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (12/7/2009).Terkait hal itu, Menkes Siti Fadilah Supari meminta agar WNI yang menjadi korban tetap tinggal di luar negeri hingga sembuh total"Jika dinyatakan negatif, baru bisa pulang ke IndonesiaDi sana dululah hingga sembuh," ujar Menkes, kemarin
Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Tjandra Yoga Adhitama menambahkan, Depkes tidak bisa memberlakukan kebijakan travel warning untuk mencegah agar masyarakat tidak terjangkiti H1N1Sebab, kasus flu babi sudah terjadi di 140 negara.
"Mau ngambil kebijakan travel warning gimana, kasus ini sudah merata di semua negaraDi Asia saja, hanya beberapa negara yang belum kenaSalah satunya, Timor Leste," terangnyaPihaknya hanya mengimbau agar WNI yang akan bepergian ke luar negeri lebih berhati-hati"Jika terasa sakit, lebih baik jangan bepergian," terangnya
Tjandra menjelaskan, dari 64 pasien positif babi di Indonesia, 12 di antaranya merupakan kasus baruTerdiri dari tujuh pasien laki-laki dan lima perempuanDelapan pasien dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta, 2 orang di RS Gatot Subroto Jakarta, dan masing-masing 1 pasien dirawat di RS Sanglah Denpasar, Bali dan RS Hasan Sadikin Bandung.
Dua belas pasien baru itu berinisial YS (perempuan,12), VP (laki-laki, 12), SR (laki-laki, 14), KS (laki-laki, 15), SH (perempuan, 7), IB (laki-laki, 25), SA (perempuan, 44), dan MS (perempuan, 30) dirawat di RSPI Sulianti Saroso, JakartaPasien lain NK (laki-laki, 9) dan KV (laki-laki, 8 ) dirawat di RSPAD Gatot Subroto, JakartaPasien EV (perempuan, 37) dirawat di RS Hasan Sadikin, Bandung, dan RL (laki-laki, 40) dirawat di RS Sanglah, Denpasar, Bali.
Dari 12 kasus positif tambahan itu, kata Tjandra, lima di antaranya mempunyai riwayat perjalanan ke luar negeriSeperti, Malaysia, Singapura, Turki, Jepang dan Selandia BaruBerdasarkan kewarganegaraan, dari 12 kasus tambahan itu, 2 orang adalah warga negara asing (WNA).
Sementara itu, hingga kemarin kondisi para siswa di Korsel terus membaikBahkan, beberapa di antaranya terus melakukan komunikasi intens dengan keluarga di Indonesia"Kami terus meng-update informasi dan sampai saat ini saya mengonfirmasi bahwa kondisinya sangat bagusAda juga yang samasekali tidak panas dan pilek," jelas Menkes
Menurut Menkes, ke-14 WNI di Korsel yang positif flu babi itu terdiri dari 10 anggota Elfa`s Music School, dua anggota Gorontalo Choir, dan dua anggota Riau ChoirRencananya, mereka masih akan dikarantina dan dirawat sampai sembuh sebelum dipulangkan ke Indonesia
Menkes telah berkoordinasi agar mereka bebas dari infeksi virus influenza A (H1N1) dulu baru bisa diterbangkan kembali ke Tanah Air"Lebih baik begitu karena kasihan kalau belum sembuh benar harus dipulangkan," singkatnya.
Duta Besar RI Untuk Korsel Nicholas TDammen mengatakan, sebagian dari 336 WNI peserta kontes paduan suara Asian Choir Contest di Kota Changwon itu dijadwalkan kembali ke Indonesia kemarin petangRencananya, mereka akan ditransportasikan via Denpasar karena direct flight Garuda Indonesia yang ada adalah via Bali"Yang negatif alias tidak terinfeksi menurut jadwal pulang hari ini (kemarin, Red)Dari 336 peserta, 83 yang sudah dinyatakan negatif, sore ini dijadwalkan tiba di Indonesia," ujarnya
Depkes, kata dia, juga telah meminta agar Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjangkit penyakit itu tetap tinggal di Korsel hingga sembuhNamun, karena pemerintah Korsel tak ingin korban bertambah banyak, maka mereka merekomendasikan percepatan pemulangan bagi sekitar 1.400 peserta dari seluruh dunia
Karena itu, sejumlah peserta paduan suara asal Indonesia lain juga akan dipulangkan hari ini melalui Beijing, Tiongkok"Harus dipahami bahwa bukan hanya peserta Indonesia saja yang terkena wabah ini, juga peserta negara lain karena itu kami harap tidak ada yang panik," ujar Nicholas.
Seperti diketahui, para peserta festival tersebut terbang ke Korsel pada 7 Juli 2009 lalu dalam keadaan sehatPada tanggal 9 Juli 2009 beberapa diantara mereka dikabarkan mulai terserang demam dan fluPada tanggal 11 Juli 2009 tim kesehatan mengambil sample air liur dan darah mereka dan kemudian dikonfirmasi bahwa 14 orang WNI telah positif H1N1Mereka pun dirawat di Nasional Hospital di Masan, Korsel
"Kami sudah mengirimkan tim terdiri dari minister konselor politik, konselor sosial budaya ke lokasi penyelengaraan festival untuk terus memantau dan asistensi mereka," ujar NicholasMenyikapi insiden ini pemerintah Korsel dikabarkan telah menutup lomba dan memerintahkan evakuasi kepada peserta yang sehat agar segera kembali ke negara masing-masing
Padahal, hingga saat ini, terdapat 9 grup paduan suara Indonesia dari 12 grup yang direncanakan akan hadir di KorselYakni, Paduan Suara Internal Jobs Voice Yogyakarta 32 orang, PSM Universitas Hassanudin Makasar 32 orang, Bitung City Vocal 43 orang, Vokalista Angel 51 orang, PSM Universitas Negeri Manado 34 orang, Elfa's Music School 83 orang, Gorontalo Univa Siswa 34 orang, PST Mutiva 32 orang, Yuevi Misva 35 orang dengan total peserta dari Indonesia 366 orang
Bali Tambah Tiga Pasien
Ketakutan sebagian warga Bali virus flu babi akan menyebar ke orang lokal menjadi kenyataanIni menyusul seorang warga lokal yang tinggal di kawasan Jalan Bukit Hijau Jimbaran berinisial YP masuk ruang isolasi RS Sanglah Sabtu (11/7) malam.
Pria 30 tahun asal Jimbaran, Kuta Selatan, Badung ini terpaksa dirawat di ruang isolasi Nusa Indah RS Sanglah setelah didiagnosa suspect influenza A (H1N1)Sebelum dirawat di ruang isolasi, dari informasi yang dihimpun koran ini di RS Sanglah, korban sempat menderita panas dengan mengarah ke influenza like ilnes (ILI)
Pihak rumah sakit belum memberikan kejelasan pasti soal tertularnya pasien virus flu babiBahkan, selain YP, dalam waktu bersamaan dua pasien suspect lainnya juga menjalani perawatanKedua pasien ini adalah HC, 54, asal Australia yang menginap di Hotel Paradise Legian Kuta dan Ni WW, 34, warga lokal Bali yang kini berstatus menjadi warga negara Australia sejak menikah dan tinggal di vila SeminyakSebelum dirawat, kedua pasien suspect ini memiliki gejala sama dengan YP.
Dengan dirawatnya tiga pasien suspect flu A H1N1 baru ini, saat ini rumah sakit mencatat tujuh pasien"Dari tujuh pasien itu, seorang pasien asal JakartaPasien ini datang karena keluhan panas dan demam," kata Kabid Pelayanan Medik RS Sanglah dr Lanang Suartana MM kemarin.
Dari Surabaya, kesehatan tiga pasien flu babi (swine flu) yang dirawat di ruang isolasi khusus RSUD dr Soetomo kemarin terus mengalami perbaikanSecara umum, kondisi fisik mereka sangat stabilDemamnya sudah meredaPanas tubuh mereka pun menurun drastis
Meski begitu, Tim Dokter Penangangan Flu Burung RS milik Pemrov Jatim tersebut tidak mau kecolonganMinggu siang (12/07), tim dokter RSUD dr Soetomo melakukan rapat besar untuk mendiskusikan langkah lanjutan dalam penanganan tiga pasien tersebutRapat tersebut diukuti oleh 30 dokterMereka terdiri atas dokter spesialis anestesi, paru-paru, mikrobiologi, dan anak
Wakil Direktur Pelayanan Medik (Wadir Yanmed) RSUD dr Soetomo dr Urip Murtedjo SpB(K) KL mengatakan, rapat tersebut membahas tentang beberapa langkah lanjutan untuk penangan pasien tersebut secara komprehensif"Karena itu kita melibatkan banyak dokter spesilalis," ujar Urip
Dari rapat tersebut, tim dokter menyimpulkan bahwa kondisi tiga pasien yang terdiri atas bapak, anak perempuan, dan nenek tersebut sangat baikPanas tubuh yang awalnya mencapai 48 derajat celcius, kemarin turun menjadi 37 derajat celciusMereka juga tidak mengalami gangguan apapun di area pernafasan dan peredaran darahBuktinya, kata dokter berusia 58 tahun tersebut, mereka tidak lagi memakai alat bantu pernafasan (respirator).
Dari informasi yang dikumpulkan Jawa Pos, salah satu pasien yang masih dirahasiakan identitas tersebut, terlular flu babi bukan karena kunjungannya ke Amerika Serikat (AS), tetapi dari China atau Hongkong
Menurut Sumber Jawa Pos di RSUD dr Soetomo, hal itu bisa diketahui dari pengakuan sang pasien lelakiPasien lelaki berusia 40-an tahun tersebut mengaku tidak liburan ke AS, tetapi ke Tiongkok, lantas melanjutkan perjalanan ke Hongkong
Anak perempuannya yang berusia 13 tahun juga tertular dari Tiongkok atau HongkongSedangkan Ibu sang pasien lelaki terkena flu babi ketika berada di Indonesia, dari dua orang keluarganya tersebut"Jadi bukan dari AS dari yang selama ini diberitakan," ucapnya
Tiga pasien tersebut diketahui mengidap flu babi saat melewati alat pemidai panas (thermal detector) Bandar Udara Juanda Jumat malam lalu (11/07)Setelah sempat mampir sebentar di salah satu RS Swasta Surabaya, pasien tersebut dirujuk ke RSUD dr Soetomo hari itu juga
Dengan dirawatnya tiga pasien flu babi tersebut, RSUD dr Soetomo hingga kemarin sudah merawat enam pasien suspect flu babiNamun hanya tiga pasien terakhir ini yang terbukti positifSedangkan tiga lainnya yakni dua TKI dari Hongkong dan satu TKI dari Taiwan, negatif
Urip menyatakan, warga Indonesia yang hendak bepergian ke luar negeri hendaknya waspadaTerutama saat pergi ke negara-negara seperti Tiongkok, Korsel, Taiwan, Hongkong, AS, dan Meksiko" Mereka harus menjaga juga kondisi tubuh agar selalu fit," kata dokter kelahiran 4 Juni 1951 tersebut
Selain Surabaya, tiga warga Kota Malang sejak Sabtu (11/7) diduga terserang virus H1NI (suspect flu babi)Hingga Minggu sore (12/7), ketiganya masih dirawat di ruang 29 bagian avian influenza Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), MalangBelum bisa dipastikan, apakah ketiganya sudah tertular virus H1N1 atau tidak.
"Ini masih dugaanKami belum bisa memastikanSekarang masih dalam perawatan," terang Kepala Swine Flu RSSA Malang Prof dr Gatot Ismanoe saat ditemui kemarinMereka yang diduga terserang virus H1N1 itu berinisial ES, 50 ; BW, 53 ; dan anaknya, EF, 18Ketiganya warga Jl Dewandaru, Kecamatan LowokwaruMereka mulai masuk ke IRD RSSA Malang sejak pukul 23.00
Sejak masuk RSSA, ketiganya langsung dikarantinaMereka mendapatkan perawatan khusus dari tim medis RSSATidak ada satu orang pun yang diperbolehkan berkomunikasi secara langsungSebab, penularan flu babi bisa terjadi antarmanusiaSejak masuk ke RSSA, ketiganya menunjukkan ciri-ciri terinfeksi H1N1Di antaranya, demam tinggi, batuk-batuk, suhu tubuh naik drastis, dan mengalami sesak napas.
Selain itu, salah seorang pasien, yaitu EF, tiga hari sebelumnya baru saja pulang dari AmerikaEF pulang ke Indonesia setelah mengikuti pertukaran pelajar di Amerika selama setahunSesampainya di Indonesia, kondisi kesehatan EF terus menurunAwalnya, keluarga menduga EF mengalami kelelahan biasa
Karena itu, keluarga hanya merawatnya di rumahNamun, setelah tiga hari tidak sembuh, keluarga pun mulai cemasSebab, ES (ibu EF) yang juga dosen Fakultas Hukum Unibraw dan BW (bapak EF), dosen Politeknik Negeri Malang, juga merasakan demam dan mengalami sesak napas.
Selain itu, berdasar informasi yang didapat oleh keluarga mereka, salah seorang teman EF yang berasal dari Jogjakarta dinyatakan positif terserang H1N1
Karena itu, ketiganya memutuskan ke IRD RSSA Malang untuk memastikan kondisi kesehatan mereka"Kalau dilihat dari riwayat, sebelum kemari ada yang kontak langsung dengan penderitaTapi, hasilnya tunggu besok (hari ini)," jelas GatotUntuk itu, Gatot belum bisa menjelaskan secara rinci terkait kondisi pasien tersebutPihaknya masih melakukan perawatan dan memastikan sakit yang diderita ketiganyaPihaknya berjanji hari ini (13/7) menjelaskan soal pasien yang dirawat itu. (kit/zul/nur/ken/pra/bb/jpnn/iro)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penghapusan Uang Pengganti Terus Ditentang
Redaktur : Tim Redaksi