Indonesia-Malaysia akan Ajak ASEAN Tolak Penyadapan

Kamis, 19 Desember 2013 – 18:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Kasus penyadapan yang dilakukan Australia kepada sejumlah pejabat Indonesia yang belakangan ini menjadi isu hangat, juga dibahas dalam pertemuan tahunan Indonesia dan Malaysia. Kedua negara sepakat mengajak ASEAN untuk bersatu dalam menolak spying. Hal ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers bersama PM Malaysia Najib Tun Abdul Razak usai Pertemuan Konsultasi Tahunan ke-10 Indonesia-Malaysia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/12).

"Saya kira mutual trust dan mutual respect penting untuk hubungan internasional. Oleh karena itu, saya juga senang karena Perdana Menteri Malaysia setuju usul yang akan saya sampaikan nanti di pertemuan puncak ASEAN agar ada kesepakatan inter-ASEAN bagaimana kita menolak kegiatan spying ini. Tentunya antara negara lain dan ASEAN, dan sesama negara ASEAN sendiri," tegas Presiden.

BACA JUGA: Kampanye Konvensi, Anies Baswedan Keliling Jawa

Selain itu, Indonesia juga menyambut baik upaya Malaysia untuk terus menjaga sikap moderat dan berpandangan sama dengan Indonesia untuk menolak terorisme, ekstrimisme, radikalisme yang tidak membawa keteduhan bagi kehidupan masyarakat.

"Kerja sama untuk itu tentu baik, karena itulah nilai agama dan budaya yang harus dijunjung tinggi baik di Indonesia dan Malaysia, dan pada tingkat dunia," kata Presiden

BACA JUGA: Dahlan Iskan Harapkan RS Pekerja di KBN Cakung Prioritaskan Pelayanan

Hal yang sama juga disampaikan PM. Najib. Ia menyatakan negaranya sangat mendukung usul tersebut ke depan.

"Saya juga setuju soal penitipan spying jadi perhatian sidang ASEAN akan datang dan bila mengusulkan, Malaysia memberikan sokongan yang kuat pada usulan tersebut," kata Najib.

BACA JUGA: Mendagri akan Utus Tim ke Banten

Sementara itu perihal kerja sama Sijori (Singapura-Johor-Riau) yang selama ini terjalin, kedua negara sepakat untuk memperbarui kerja sama yang sudah dibina selama ini, dengan alasan ekonomi kedua negara berkembang pesat.

"Tentu harus ada konsep baru tentang kerja sama Singapura, Johor, dan Riau di masa mendatang," ujar Presiden. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dianggap Simbol Negara dan Menggangu, Teroris Bidik Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler