Indonesia - Malaysia Garap Ladang Jagung di Perbatasan

Jumat, 03 Maret 2017 – 13:55 WIB
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia Dato Sri Ahmad Shabety Cheek dan rombongan di Gedung Kementan. Foto: Fandi Permana/JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Pertanian Indonesia dan Malaysia sudah menjalin kerjasama dengan ditandatanganinya MoU antara kedua belah pihak pada 24 Juni 2014 lalu.

Kerjasama sektor pertanian tersebut meliputi, hortikultura, tanaman pangan, peternakan dan perkarantinaan.

BACA JUGA: Kementan dan Kemendes Bangun Desa Lewat Embung

Sebagai tindak lanjut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerima kunjungan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia Dato Sri Ahmad Shabety Cheek dan rombongan di Gedung Kementan.

Pertemuan ini guna membahas kerjasama khususnya pada komunoditas jagung.

BACA JUGA: Bupati Kupang Optimistis Capai Swasembada Pangan

"Kedatangan Malaysia ke Kementan merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerjasama di sektor pertanian. Kita telah sepakat untuk membangun ladanf jagung diperbatasan di Entikong, Kalimantan Barat dan perbatasan Malaysia di Sarawak," ungkapnya di Gedung Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3).

Amran menjelaskan alasan Malaysia untuk bekerja sama menanam ladang jagung karena ingin belajar dari Indonesia.

BACA JUGA: Karantina Pertanian Musnahkan Komoditas Ilegal

Malaysia selama ini sama dengan Indonesia yang juga mengimpor jagung sebeaar 3 juta ton per tahun.

Namun, saat ini Indonesia sudah mengurangi impor karena hasil produksi telah mencukupi baik untuk konsumsi atau pun pakan.

"Karena Malaysia sama-sama mengimpor jagung sebesar 3 juta ton selama ini, kami berniat untuk mengurangi impor. Sekarang impor kita sudah turun, moga-moga tahun ini tidak impor lagi," jelasnya.

Sementara itu, Mentan Malaysia menjelaskan negaranya ingin mengurangi impor jagung.

ingin mengkuti jejak Indonesia yang tidak lagi mengimpor jagung bahkan berhasil menekan angka impor jagung.

"Kami rasakan kerja sama ini adalah sesuatu yang mustahil untuk kami lakukan sendiri berdasarkan kepada upaya yang ditunjukkan oleh Indonesia. Kita hidup di dunia yang sama, cuaca yang sama dan curah hujan yang sama. Jadi kenapa tidak kami mencontoh dari Indonesia," tutur Shabety.

Dengan kesepakatan tersebut, pemerintah Indonesia dan Malaysia berencana akan menggarap permintaan jagung untuk pakan ternak sebesar 8,5 Juta ton per tahun.

Permintaan ini diharapkan akan meningkat 10% tiap tahun sehingga mampu menembus angka 10 Juta ton pada 2020.

Komoditi jagung ini akan digunakan juga untuk konsumsi dan bahan bakar energi. (mg5/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen PKH: Sudah Saatnya Peternak Sapi Berjaya


Redaktur & Reporter : Fandi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Kementan  

Terpopuler