JPNN.com

Indonesia Masuk BRICS, Sukamta: Peluang Strategis Memperluas Jaringan Ekonomi & Diplomasi Global

Selasa, 14 Januari 2025 – 12:50 WIB
Indonesia Masuk BRICS, Sukamta: Peluang Strategis Memperluas Jaringan Ekonomi & Diplomasi Global - JPNN.com
Anggota Komisi I DPR Sukamta. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia resmi bergabung dalam aliansi ekonomi internasional BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa) pada Senin (6/1).

Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta mengatakan bergabungnya Indonesia ke BRICS menjadi peluang strategis memperluas jaringan ekonomi dan diplomasi global.

BACA JUGA: Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif

"Indonesia dapat memainkan peran penting sebagai penyedia komoditas strategis sekaligus pasar potensial yang besar," kata Sukamta melalui layanan pesan, Selasa (14/1).

Politikus PKS itu mengatakan bahwa pemerintah perlu mempersiapkan strategi matang agar keikutsertaan Indonesia dalam BRICS memberikan manfaat bagi rakyat.

BACA JUGA: Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!

"Tanpa mengorbankan kedaulatan ekonomi maupun nilai-nilai demokrasi," ungkap Sukamta.

Legislator Dapil D.I. Yogyakarta itu menyebut masuknya Indonesia ke aliansi BRICS bisa memperkuat posisi tawar di arena internasional, terutama dalam memperjuangkan agenda global.

BACA JUGA: Gabung BRICS, RI Bisa Jadi Jembatan Suarakan Kepentingan Negara Berkembang

Sukamta mencontohkan, seperti reformasi keuangan dunia dan pengurangan ketergantungan terhadap mata uang tertentu dalam perdagangan internasional.

Namun demikian, Sukamta mengingatkan bahwa penting bagi pemerintah memastikan langkah masuk aliansi BRICS itu bukan hanya simbol diplomatik tanpa manfaat nyata bagi rakyat. 

"Pemerintah harus memastikan bahwa kepentingan Indonesia terutama sektor agraris dan maritim tidak terpinggirkan," kata Sukamta.

Lebih lanjut dia pun berharap Indonesia ke depan memiliki strategi untuk mempertahankan kemandirian ekonomi dan mengelola hubungan dagang yang berimbang dengan negara-negara BRICS. 

Dia menyatakan bahwa kompleksitas diplomatik juga menjadi perhatian, mengingat beberapa anggota BRICS memiliki agenda geopolitik yang dominan.

"Indonesia harus memastikan bahwa keputusannya dalam aliansi ini tetap sesuai dengan prinsip demokrasi dan kepentingan nasional," katanya. (ast/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler