Indonesia Mendukung Penuh dan Aktif Terlibat Pembentukan Plastic Treaty

Minggu, 04 Juni 2023 – 16:38 WIB
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Dirjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati pada sidang penutupan Second Session of the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-2) pada Jumat (2/6) malam waktu Paris di Markas UNESCO di Paris, Prancis. Foto: Dok. KLHK

jpnn.com, PARIS - Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Dirjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati menegaskan Pemerintah Republik Indonesia mendukung penuh dan akan terlibat aktif untuk terbentuknya Plastic Treaty.

Plastic Treaty merupakan salah satu upaya dan dukungan internasional dalam menyelesaikan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh polusi plastik yang telah menjadi isu global.

BACA JUGA: Begini Cara Danone Aqua Edukasi Para Pemudik Mengelola Sampah Plastik

Penegasan Dirjen Rosa Vivien ini dikemukakan pada sidang penutupan Second Session of the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-2) pada Jumat (2/6) malam waktu Paris di Markas UNESCO di Paris, Prancis.

Pada pleno penutupan itu, delegasi negara-negara pihak menyepakati untuk Sekretariat INC menyiapkan draft awal Plastic Treaty untuk selanjutnya akan dibahas pada INC-3 yang akan diselenggarakan di Nairobi, Kenya pada November 2023.

BACA JUGA: Jurkam Perkotaan WALHI Minta Upaya Pengurangan Sampah Plastik Didukung Penuh

Secara umum negara-negara yang hadir bersepakat untuk segera mewujudkan Plastic Treaty ini dengan memperhatikan:

1. Harmonisasi standar penerapan sirkular ekonomi, Extended Producer Responsibility (EPR), dan penerapan 3R secara global;

BACA JUGA: Perusahaan yang Tak Berkomitmen Atasi Limbah Produknya Harus Disanksi

2. Penggunaan data dan informasi serta bukti ilmiah yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan.

Selain itu, negara peserta juga akan mendukung dalam usaha mengubah perilaku masyarakat dalam penggunaan plastik, mobilisasi pendanaan untuk mendorong upaya penerapan EPR oleh produsen, menciptakan kerja sama untuk mengatasi polusi plastik dengan menerapkan No one left behind.

Pada akhir penutupan INC-2 meeting ini, Ketua Secretariat INC Meza-Cuadra mengutip dari penulis Prancis “It is sad to think that nature speaks and that humanmind doesn’t listen.”

Dukung Penuh Agenda Global

Sebelumnya, dalam sidang pleno keempat the Second Session of the Intergovernmental Negotiating Committee (INC-2) di Paris, Rabu (31/5/2023), Dirjen  Rosa Vivien telah menegaskan Indonesia mendukung penuh agenda global untuk mengakhiri polusi plastik termasuk di lingkungan laut.

Pasalnya, hal itu sangat sejalan dengan kebijakan dan regulasi nasional pemerintah dalam memerangi limbah dan polusi plastik.

“Kami memiliki komitmen yang kuat untuk bergabung dengan gerakan global untuk mengakhiri polusi plastik melalui pembentukan instrumen yang mengikat secara hukum internasional,” kata Rosa Vivien.

Seperti diketahui Pertemuan The Second Session of The Intergovernmental Negotiating Committee to Develop an International Legally Binding Instrument on Plastic Pollution, Including in The Marine Environment (INC-2) dilaksanakan di Markas UNESCO di Paris, Perancis.

Dari tanggal 29 Mei – 2 Juni 2023, rombongan Delegasi Republik Indonesia (DELRI) dari tiga kementerian dipimpin oleh Dirjen PSLB3 Kementerian LHK Rosa Vivien Ratnawati,

Dalam pertemuan INC-2 tersebut, pembahasan dititikberatkan pada penyusunan kesepakatan internasional terkait menanggulangi polusi yang disebabkan oleh plastik dengan mengedepankan pendekatan komprehensif yang membahas daur hidup plastik sebagaimana telah diamanatkan pada Resolusi UNEA 5/14.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler