Indonesia Minta UNEA-5 Kirim Pesan Kuat kepada Dunia

Rabu, 24 Februari 2021 – 15:37 WIB
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong Leadership Dialogue UNEA-5, Senin (22/2). Foto: KLHK.

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menyatakan The Fifth Meeting of the United Nations Environmental Assembly (UNEA-5) harus mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia bahwa aksi global yang inklusif sangat penting bagi upaya bangkit kembali serta bagi kontribusi pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Berbicara pada Leadership Dialogue UNEA-5, Senin (22/2), Alue Dohong menegaskan pesan tersebut harus seimbang dan mencerminkan prinsip common but differentiated responsibility.

BACA JUGA: Mantap! Gakkum KLHK dan Bareskrim Polri Raih Penghargaan UNEP PBB

Sidang UNEA-5 yang dilaksanakan secara virtual pada 22-23 Februari 2021 merupakan Sidang Fase I yang akan dilanjutkan pada Fase II tahun 2022 mendatang.

Pertemuan dua tahunan anggota United Nations Environmental Programme (UNEP) tersebut dibuka oleh Presiden UNEA-5 Mr Sveinung Rotevatn dan Direktur Eksekutif UN Environment Ms Inger Andersen. Acara dihadiri para menteri atau wakil menteri dan pejabat tinggi negara-negara anggota UNEP.

BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya: Indonesia Punya Target Ambisius Menahan Laju Perubahan Iklim

Tema yang diusung sesi UNEA-5 adalah ‘Strengthening Actions for Nature to achieve the Sustainable Development Goals’.

Sejalan dengan tema tersebut, Wamen Alue menyatakan bahwa dunia saat ini memasuki titik kritis tantangan lingkungan global akibat degradasi lingkungan dan sumber daya alam.

BACA JUGA: Bu Risma Lelang Rolls-Royce dan Mercedes-Benz demi Bantu Korban Bencana

Sementara itu, pandemi Covid-19 telah memperburuk kerentanan ekonomi dan sosial, sehingga upaya mengelolanya makin perlu ditingkatkan.

Dengan latar belakang tersebut, Indonesia melaksanakan strategi pembangunan ekonomi secara paralel dengan usaha mengatasi tantangan lingkungan dengan seimbang dan holistik.

“Sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional (PEN), Pemerintah Indonesia meluncurkan program pemulihan yang ramah lingkungan, termasuk rehabilitasi mangrove, melalui kegiatan padat karya, dan pembangunan Food Estate berkelanjutan," kata Wamen Alue.

Ia menambahkan bahwa Indonesia juga mempercepat program perhutanan sosial untuk memastikan ketahanan sosial dan ketersediaan mata pencaharian, menerapkan ekonomi sirkuler dengan memanfaatkan limbah untuk bahan baku industri.

Indonesia baru-baru ini telah mulai mengganti batu bara untuk listrik.

Kemudian, meningkatkan ketahanan ekosistem dan lanskap dengan menerapkan pengelolaan DAS dan ekosistem laut yang terintegrasi.

Selain itu, mempromosikan kota dan desa yang ramah iklim menuju masyarakat dan ekonomi yang lebih hijau, lebih adil, inklusif, dan berketahanan iklim.

Lebih lanjut Wamen Alue mengingatkan negara-negara bahwa tindakan hari ini akan dinilai oleh generasi masa depan. “Mari bersatu dan bekerja sama dalam membentuk masa depan yang diinginkan," pungkasnya.

Terkait dengan peran Indonesia sebagai tuan rumah Conference of the Parties to the Minamata Convention on Mercury yang keempat (COP-4 Minamata) di Bali, yang dijadwalkan November 2021, Alue mengundang negara-negara untuk berpartisipasi dalam acara penting tersebut.

Hal ini untuk menunjukkan kolaborasi dalam memastikan upaya untuk menjadikan merkuri sebagai suatu sejarah.

Sidang UNEA-5 Fase I secara virtual telah menyepakati beberapa keputusan yang bersifat non-substansial dan akan melanjutkan persidangan UNEA-5 Fase II dengan pembahasan yang bersifat substantif pada bulan 28 Februari–3 Maret 2022 secara tatap muka.

Dalam pertemuan secara virtual tersebut, Wamen LHK didampingi oleh beberapa pejabat tinggi KLHK antara lain Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Staf Ahli Menteri Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Direktur Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Pesisir dan Laut (PPKPL).

Kemudian, Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Direktur Konservasi Tanah dan Air. Wamen Alue juga didampingi secara virtual oleh Duta Besar RI di Nairobi, Dr. M. Hery Saripudin dan beberapa perwakilan dari Kementerian Luar Negeri serta Kementerian Kelautan dan Perikanan. (*/jpnn)

 

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
KLHK   Alue Dohong   Lingkungan   PEN  

Terpopuler