jpnn.com, JAKARTA - Mabes Polri akan meningkatkan koordinasi dengan Kepolisian New Zealand dalam rangka mengatasi perdagangan orang atau trafficking in person dan penyelundupan manusia (people smuggling). Langkah itu sebagai tindak lanjut atas kesepakatan The 6th Bilateral Working Group (BWG) Indonesia-Zew Zealand yang diteken pada 11 April 2017.
Adapun isi kesepakatan itu adalah penanggulangan kejahatan lintas negara. Salah satu poin di dalamnya menyebut tentang penanganan kasus perdagangan manusia.
BACA JUGA: Gerebek Pabrik, Sita 13 Juta Butir Obat Terlarang
“Ada fenomena baru dari pelaku perdagangan manusia. Saat ini lebih cenderung sebagai migran ekonomi,” ucap Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/12).
Ari menambahkan, pola baru terus dilakukan oleh penyelundup manusia. Sebagai bukti, pada 9 Agustus 2017 silam ada kapal berbendara Srilanka terdampar di laut Nias Utara.
BACA JUGA: Bareskrim Melibatkan KPK-BPK Usut Korupsi Kapal di Kemenhub
Berdasarkan pemeriksaan Satgas People Smuggling Bareskrim Polri, kapal berpenumpang 33 warga Srilanka itu akan menuju New Zealad. Ada sindikat dari Srilanka yang mengatur penyelundupan itu.
Kemudian 26 Oktober 2017, ada 41 orang asal Vietnam yang juga bergerak menuju New Zealand. Namun, kapal itu terdampar di Pulau Tablolong, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kasus itu saat ini masih dalam proses penyidikan.
BACA JUGA: Video Joget Bumbung Viral, Polri: Terima Kasih Informasinya
Ari menambahkan, koordinasi Indonesia dan New Zealand harus segera ditingkatkan terutama dalam hal intensitas dan koordinasi. Sebab, Polri juga mengalami kekurangan personel.
“Semuanya mesti segera diharmonisasi. Untuk penyegeraan pengungkapan para pelaku perdagangan manusia,” tambahnya.
Ari menambahkan, hasil pertemuan Polri dan Kepolisian New Zealand akan menjadi sinyal positif dalam pemberantasan salah satu jenis kejahatan HAM itu. Kedua belah pihak perlu meningkatkan upaya deteksi dini.
“Indonesia dan New Zealand sepakat meningkatkan upaya pendeteksian terkait para sindikat yang beroperasi di masing-masing wilayah. Selain itu juga, peningkatan kualitas dan kemampuan personel perdagangan manusia,” tegas Ari.
Sementara Wakil Kepala Kepolisian Selandia Baru Mike Clement memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Polri atas capaian kerja sama dalam penanganan penyelundupan manusia. “Kami memiliki permasalahan yang sama untuk penyelundupan manusia, dan kami berterima kasih atas kerjasama yang telah dilakukan bersama kedua negara,” katanya.
Clement menambahkan, negerinya telah menetapkan penyelundupan manusia sebagai tindak kejahatan. “Tertangkap langsung dipenjara. Meskipun lolos, pastinya akan sulit mendapatkan status kewarganegaraan,” kata Clement.(mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alumni 212 Sebut Viktor Lakukan The Most Serious Crime
Redaktur : Tim Redaksi