Indonesia Rentan karena Barang Impor Jadi Andalan

Sabtu, 14 Maret 2015 – 15:51 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ‎(Wantimpres) Suharso Monoarfa‎ melihat sisi positif dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang menyentuh di angka Rp 13 ribu. Menurutnya, kondisi itu harusnya bisa menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia.

Suharso mengatakan, Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dan punya daya beli tentu merupakan pasar yang menjanjikan. Namun, katanya, potensi itu justru tak tergarap.

BACA JUGA: Minta Pejabat BI Tak Asal Bicara soal Gejolak Rupiah

"Banyak orang tidak tahu kalau Indonesia telah mensia-siakan potensi yang begitu besar. Jumlah masyarakat kita besar, daya beli kita kuat, tapi sayangnya tidak bisa dimanfaatkan oleh industri dalam negeri untuk menjawab market yang besar ini," ungkap Suharso di Menteng, Jakarta, Sabtu (14/3).

Ia lantas menyoroti Indonesia yang justru lebih banyak mengandalkan impor untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Kondisi itulah yang membuat Indonesia terperangkap dalam rentannya perekonomian global.

BACA JUGA: Malu-maluin… Rupiah Loyo, Para Pembantu Jokowi Malah Sibuk Cari Panggung

"Kita memenuhinya dengan impor, makanya kita sangat rentan terhadap gonjang-ganjing perekonomian global seperti saat ini," ulas politikus PPP itu.(chi/jpnn)

 

BACA JUGA: Hiiii.... Raskin Berkutu dan Berbau Apek, Ini Penampakannya

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Lemah, Penjualan Mobil Anjlok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler