jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan telah merampungkan Seleksi Nasional (Seleknas) Calon Kompetitor ASEAN Skills Competition (ASC) XIII.
Seleknas ini melahirkan 3 calon kompetitor terbaik pada kejuruan individu dan 2 tim terbaik pada kejuruan beregu. Selanjutnya, para calon kompetitor akan mengikuti serangkaian tahap seleksi lanjutan untuk dapat mengikuti ASC ke-XIII Tahun 2020 di Singapura.
BACA JUGA: LPN Gencarkan Gerakan Peningkatan Produktivitas dan Daya Saing
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Khairul Anwar berharap para calon kompetitor yang kelak mengikuti ASC, dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
BACA JUGA: Menaker Hanif Senam Bareng Pegawai Kemenaker di Pesta Rakyat Tripartit
BACA JUGA: LPN Sinergikan Kinerja Lembaga Pemerintah demi Tingkatkan Produktivitas
"Kalau dari hasil yang telah kita peroleh selama ini, Indonesia itu tidak kalah dengan negara-negara lain, khususnya di lingkungan regional ASEAN. Kita menjuarai, kalau kita tidak juara satu, ya juara dua. Dan mudah-mudahan nanti kita rebut kembali juara umum," kata Khairul Anwar dalam acara Penutupan Seleksi Nasional Calon Kompetitor ASC XIII di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi, Jawa Barat, Jumat (23/8).
Khairul menjelaskan ASC merupakan kompetisi keterampilan di lingkup ASEAN yang diselenggarakan 2 tahun sekali. Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama pelatihan, mempromosikan pendidikan dan pelatihan vokasi, serta meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja muda di kawasan ASEAN.
BACA JUGA: HUT Ke-74 RI, Menaker: Pemerintah Ciptakan 11,1 Juta Lapangan Kerja Baru
Keikutsertaan Indonesia di ajang ASC telah menorehkan berbagai prestasi gemilang. Terakhir, pada ASC tahun 2018 di Bangkok, Thailand, misalnya, Indonesia meraih 13 emas, 6 perak, 8 perunggu, dan 7 diploma.
"Oleh karena itu, prestasi Indonesia dalam ASC ini harus terus diperjuangkan. Ini bukti bahwa Indonesia tidak kalah dangan negara lain," kata Khairul.
Khairul mengatakan bahwa standar kompetisi dan penilaian yang diterapkan dalam perhelatan ASC sudah sesuai dengan standar regional dan internasional.
Oleh karenanya, keikutsertaan Indonesia di ajang tersebut akan turut mendorong peningkatan kompetensi dan profesionalitas SDM Indonesia.
"Apabila standar-standar ini nanti diterapkan di lembaga-lembaga pelatihan, kita yakin akan menghasilkan anak-anak yang betul-betul kompetensinya bisa dipertanggungjawabkan," ujar Khairul.
Senada dengan Khairul, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono menambahkan Seleknas Calon Kompetitor ASC XIII terdiri dari 20 kejuruan. Dilaksanakan selama 3 hari, Seleknas ini diikuti 300 orang peserta.
Selanjutnya, para pemenang Seleknas akan mengikuti Pelatihan Character Building, Pelatihan Bahasa Inggris, Pemusatan Pelatihan Tahap I, Pemusatan Pelatihan Tahap II, serta Seleksi Akhir yang akan menyaring 3 calon kompetitor menjadi 2 dan menyaring 2 tim menjadi 1 tim untuk mewakili Indonesia pada ASC XIIII yang akan berlangsung bulan Juli tahun 2020 di Singapura.
"Intinya, setelah ini akan kita persiapkan baik karakter, bahasa Inggris maupun kemampuan teknis calon kompetitor yang akan berlaga di ASC tahun depan," kata Bambang.
Ia pun optimis, kompetitor Indonesia akan mampu mengharumkan nama bangsa dan negara. Meskipun ia mengingatkan, negara lain juga sudah menyiapkan sebaik mungkin para kompetitornya untuk mengikuti kompetisi keterampilan se-ASEAN ini.
“Biasanya setiap kompetisi seperti ASC ini, saingan terberat itu tuan rumah. Namun Indonesia kuat di bidang seperti beauty therapy, rumpun IT, mobile robotics, mechatronics, web design. Pokoknya yang berkaitan dengan IT lah biasanya kita unggul disitu. Saya optimis insya Allah tahun depan kita akan menang dan menjadi juara umum di Singapura,” kata Bambang.
Kolaborasi dengan Pihak Swasta
Dirjen Binalattas Kemnaker Bambang Satrio Lelono juga berterima kasih atas peran dari pihak swasta/industri yang telah bekerja sama dan menjadi partner yang baik dengan Kementerian Ketenagakerjaan.
“Kegiatan ASC juga melibatkan peran swasta. Kita ini istilahnya memberdayakan kolaborasi seluruh sektor pemerintah baik pusat dan daerah, pihak swasta juga kita libatkan untuk menyukseskan Indonesia sebagai juara umum,” kata Satrio.
Selain itu, Vice Chairwoman Martha Tilaar Group, Wulan Tilaar berterima kasih karena sudah dipercaya oleh Kemnaker sebagai partner atau mitra terutama di bidang beauty therapy dan hairdressing.
Setelah Seleknas ini, calon kompetitor akan masuk pelatihan di lembaga pendidikan/pelatihan kerja di setiap masing-masing kejuruan.
“Setelah ini kompetitor akan mendapatkan training full. Nanti akan masuk ke pelatihan kami di bulan Oktober sampai akan menjelang intensif di 2020 bulan Juli mendatang. Jadi, setiap hari dari jam 9 sampai jam 4 itu udah training full dan akan diberikan modul-modul yang akan dilakukan di ASC,” kata Wulan.
Wulan juga menambahkan bahwa sudah menjadi komitmen pihak swasta/industri untuk memberikan pelatihan dengan porsi yang cukup jelang ASC.
“Kami juga akan mengadakan lomba-lomba yang akan melibatkan calon kompetitior ini. Jadi mereka tidak hanya siap secara skill tapi mental juga, jadi berani untuk tampil di depan umum dengan keterbatasan waktu dan juga kepercayaan diri yang juga terus diasah itu sangat dibutuhkan pada waktu bertanding di ASC nanti,” kata Wulan.
Hadir dalam penutupan Seleknas Calon Kompetitor ASC ini yaitu Kepala Barenbang Kemnaker Tri Retno Isnaningsih, Kepala Biro Humas Soes Hindharno, SesItjen Estiarty Haryani, Kepala Biro Organisasi dan SDM Aparatur Helmiaty Basri, Ketua BNSP Kunjung Masehat, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat M. Ade Afriandi, serta perwakilan industri yang menjadi partner dalam Seleknas ini yaitu Universitas Bina Nusantara, Martha Tilaar Group, STP Trisakti, PT Denso Indonesia, PT Kereta Api Indonesia dan PT Kawan Lama. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenaker Apresiasi GNIK yang Konsisten Dukung Program Pemagangan
Redaktur & Reporter : Natalia