jpnn.com, BALI - Indonesia dinilai telah sukses menggelar Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 ke-7 di Nusa Dua Bali.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Suharyanto menuturkan keberhasilan itu tidak bisa terjadi tanpa kerja keras dan kontribusi dari seluruh kementerian dan lembaga, masyarakat sipil, lembaga usaha, akademisi, serta media.
BACA JUGA: Marshanda: Kalau Gue Mati Habis Bikin Live Ini, Enggak Apa-apa
"Indonesia telah berhasil menyelenggarakan GPDRR 2022 terlepas dari adanya tantangan pandemi Covid-19," kata Suharyanto, saat konferensi pers penutupan GPDRR ke-7 di Nusa Dua Bali, Jumat (27/5).
Mengelola kegiatan multinasional yang melibatkan sebanyak ada lebih dari 3.200 orang hadir, lebih dari 150 pembicara dan moderator, lebih dari 3.000 orang bergabung lewat streaming, memerlukan media center yang kuat, baik itu secara infrastruktur maupun kemampuan melakukan komunikasi publik.
BACA JUGA: GPDRR Hasilkan 7 Rekomendasi Agenda Bali untuk Resiliensi
Begitu banyak informasi penting yang dihasilkan dalam GPDRR ke-7, kali ini tentu membutuhkan amplifikasi informasi yang cepat, sehingga warga dunia mampu menerima manfaat dari kegiatan ini.
“Sejak awal kami sudah melihat masalah infrastruktur dan komunikasi publik menjadi salah satu suksesnya penyelenggaraan kegiatan ini. Maka sedari awal kami telah mempersiapkannya dengan baik dan rinci," imbuh Usman Kansong, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik.
BACA JUGA: Ribuan Skuteris Ramaikan Jakarta Mods MayDay 2022, Seru Banget!
Sejak awal, Kominfo telah merancang media center yang mampu menjembatani kebutuhan informasi para jurnalis.
Jurnalis asing mengakui manfaat dan kemudahan yan diberikan oleh media center dalam perhelatan GPDRR di Bali ini. Tingkat keakuratan dan kecepatan informasi menjadi hal yang sangat membantu jurnalis dalam melaksanakan tugasnya.
"Saya bicara atas nama 22 jurnalis yang diorganisir dari serikat kelompok tempat saya bekerja. Kami semua senang berada di sini," tutur Head of SG Department Asia-Pacific Broadcasting Union Natalia Ilieva.
Kementerian Komunikasi dan Informatika, khususnya Dirjen Informasi dan Komunikasi publik, menjadi penanggung jawab penyelengaraan Komunikasi Publik dalam perhelatan GPDRR Ke-7 di Bali ini.
Tugasnya bukan hanya menyelengarakan Media Center saja, tetapi memastikan hasil-hasil yang dicapai dalam kegiatan ini bisa tersebar kepada masyarakat dan media, khususnya untuk diamplifikasi kepada masyarakat dunia.
Terpisah, Marroli J Indarto selaku Koordinator Media Center GPDRR ke-7 di Bali juga menceritakan kerumitan dalam pengelolaan Media Center GPDRR kali ini, menjadi tantangan tersendiri karena dilakukan tidak hanya secara offline, tetapi juga online streaming dengan berbagai pihak di belahan dunia.
“Tantangannya memang tidak mudah, namun infrastruktur teknologi kita memang sudah maumpuni sehingga kami dapat memfasilitasi para delegasi dan media untuk melakukan komunikasi baik secara offline mau pun online," terang Marroli.
“Kami juga membangun media relations yang baik kepada para media untuk memastikan hasil-hasil yang dicapai dapat segera tersebar dengan cepat dan akurat bukan hanya ke media-media dalam negeri juga media luar negeri," imbuh Marroli.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada