Indonesia Tuan Rumah Konferensi Menteri Tenaga Kerja OKI

Hari Ini Dibuka Oleh Jusuf Kalla

Kamis, 29 Oktober 2015 – 07:46 WIB
Foto: Biro Humas Kemnaker

JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 3'd Islamic Conference Labour Minister (lCLM) atau Konferensi Tingkat Menteri Tenaga Kerja OKI ke-3. Konferensi dilaksanakan selama tiga hari, yaitu dari tanggal 28 sampai dengan 30 Oktober, di Jakarta.
 
Konferensi yang akan dipimpin langsung oleh Menaker RI Hanif Dhakiri , selaku tuan rumah penyelenggara ini, rencananya akan secara resmi dibuka hari ini oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Konferensi ini juga dihadiri oleh Sekretaris Jenderal OKI, H.E. Mr. Iyad Madani.
.     
“Pertemuan ini merupakan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Tenaga Kerja anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang membahas mengenai isu ketenagakerjaan yang berkembang di negara-negara anggota OKI,” kata Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri (KLN) Kemnaker, Indah Anggoro Putri di Jakarta, Rabu (28/10).
 
Konferensi Tingkat Menteri Tenaga Kerja OKI ini didahului dengan Senior Officials Meeting (SOM) yang digelar mulai Rabu (28/10) dengan dipimpin langsung oleh Sekjen Kemnaker Abdul Wahab Bangkona. Hingga saat ini perwakilan negara yang sudah konfirmasi hadir dalam konferensi berjumlah 32 negara anggota OKI, 2 negara observer dan 1 Subsidiary Bodies OKI.
 
Karo KLN Kemnaker Indah mengatakan, Konferensi Tingkat Menteri Tenaga Kerja OKI dilaksanakan dua tahun sekali. Untuk konferensi kali ini mengusung tema "Mainstreaming Youth Employment and Occupational Safety and Health (OSH) in OIC Member States" (Pengarustamaan Tenaga Kerja Usia Muda serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
 
“Isu penanganan tenaga kerja muda menjadi fokus tema dari pertemuan ini, disamping tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Meningkatnya angka pengangguran pemuda secara global dan juga di kawasan negara anggota OKI telah menjadi perhatian bersama,” kata Indah
 
Isu K3 di tempat kerja juga, kata Indah menjadi isu penting bagi negara-negara OKI, mengingat K3 berdampak terhadap produktivitas tenaga kerja. Oleh karenanya, budaya K3 di tempat kerja harus terus didorong.
 
Indah menjelaskan dalam pertemuan konferensi ini juga dibahas mengenai tindak lanjut Kerangka Kerja OKI di bidang ketenagakerjaan dan perlindungan sosial (OIC Framework  on Labour, Employment and Social Protection).
 
“Kerjasama ini mencakup 6 area yaitu kerjasama di bidang ketenagakerjaan, yaitu promosi K3, pengurangan angka pengangguran,  Pengembangan kapasitas angkatan kerja,  Penanganan tenaga kerja migran,  Strategi pembangunan informasi pasar kerja dan perlindungan sosial,” kata Indah.
 
Indah menambahkan Indonesia mendorong agar dalam pertemuan ini dapat menghasilkan suatu aksi nyata/konkret bagi pelaksanaan kerangka kerja OKI tersebut yang telah  disepakati negara anggota pada saat pertemuan ICLM ke-2 di Baku, Azerbaijan.
 
“Pada pertemuan the 3rd IGLM tahun ini, Indonesia juga akan mengusulkan sebuah kegiatan di bidang penelitian dan perencanaan ketenagakerjaan dalam bentuk forum penelitian dan riset mengenai konsep Islam  dan prakteknya di dunia kerja,” kata Indah.
 
Selain itu, sebagai tuan rumah, Indonesia juga  akan meningkatkan kerjasama bilateral dengan negara-negara anggota OKI  lainnya, termasuk dengan organisasi internasional terkait dalam upaya untuk mendapatkan bantuan pembangunan kapasitas fisik maupun nonfisik. (*)
 

BACA JUGA: KISAH INSPIRATIF: Percakapan Istri dan Anak Seorang Wali Kota Tentang Gratifikasi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pejabat Tidak Bisa Langsung Dipidanakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler