Indonesia Wacanakan Bangun Pusat Peradaban Islam

Selasa, 27 Desember 2016 – 18:20 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Wakapolri Komjen Syafrudin. Foto: dok.JPG

jpnn.com - JPNN.com - Wakapolri Komjen Syafrudin mengadakan pertemuan bersama sejumlah tokoh muslim Indonesia.

Antara lain Komarudin Hidayat, Azyumardi Azra, pejabat Kementerian Agama Syafrizal, dan pejabat Sekretariat Wakil Presiden Syafrudin.

BACA JUGA: Diduga Gabung Kelompok Radikal, 3 WNI Dideportasi

Pertemuan digelar di rumah dinas Syafrudin di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

‎Syafrudin mengatakan, pertemuan ini membahas wacana pembangunan pusat peradaban Islam internasional di Indonesia dan pencegahan radikalisme.

"Profesor kita mau membangun pusat peradaban Islam itu tidak hanya di Timur Tengah, tapi di Indonesia. Kita kan tahu bawah syiar Islam itu bukan hanya dari barat ke timur, tapi timur ke barat," kata Syafruddin usai menggelar pertemuan.

BACA JUGA: Tanggapan Muslim di Australia Soal Radikalisasi

Untuk wacana pembangunan peradaban Islam internasional itu, pihaknya akan menggandeng tokoh-tokoh agama.

Tujuannya agar pembangunan dan program bisa diselaraskan dengan pendidikan pencegahan terorisme.

‎Lebih lanjut, kata dia, sebenarnya untuk mencegah radikalisme di Indonesia sudah disalurkan lewat edukasi di setiap kurikulum.‎‎

Menurutnya, lewat pendidikan, pencegahan terorisme bisa menangkal radikalisme di Indonesia.

"Sudah ada programnya bahkan masuk kurikulum, kami sudah kerjasamakan dengan Mendikbud, Dikti dan sebagainya," bebernya.

Sementara itu, mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Komarudin Hidayat menuturkan, rencana pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia merupakan arahan presiden dan wakil presiden.‎

Pertimbangannya adalah bahwa Islam Indonesia dikenal moderat.

"Sehingga diharapkan bisa berkontribusi pada dunia, terutama negara-negara yang sekarang-sekarang ini radikalisme begitu melonjak," kata Komarudin.

Komarudin menyampaikan, banyak pihak yang menyarankan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dengan mendatangkan akademisi handal internasional.‎

Sebab, Indonesia dicap dunia internasional sebagai negara aman dibanding belajar di Timur Tengah.

"Nah Pak Syafrudin sebagai Wakapolri terlibat aktif untuk ikut membangun," pungkas dia.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler