Indonesia Water Fund Bakal Garap 31 Proyek Air Bersih Rp 45 Triliun

Selasa, 18 Oktober 2022 – 18:53 WIB
Kementerian BUMN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah partner strategis, terkait proyek Indonesia Water Fund. Foto dok BUMN

jpnn.com, BADUNG - Kementerian BUMN menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah partner strategis, terkait proyek Indonesia Water Fund.

Penandatanganan dilakukan di Bali Nusa Dua Convention Center di sela-sela acara SOE International Conference, Selasa (18/10).

BACA JUGA: Istri Meninggal Dunia, Drummer NOAH: Mau ke mana sih?

Penandatanganan ini dilakukan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo bersama dengan Direktur Utama PT Danareksa Arisudono Soerono, Managing Director of Suez Recycling Pacific Pte Ltd Farsyad Kaviani Dehkordi, dan Chairman & CEO PT CITIC Envirotech Indonesia Gwo Liang Jeremey.

Kartika mengatakan, investor untuk program Indonesia Water Fund ini berkomitmen untuk berinvestasi sebesar Rp 1 miliar dollar Amerika atau lebih dari Rp 15 triliun.

BACA JUGA: Oil Palm Marathon 2022 Segera Digelar, Total Hadiah Rp 500 Juta

Program Indonesia Water Fund ini sejalan dengan program pembangunan berkelanjutan atau SDG’s Indonesia, yaitu memberikan fasilitas air murah kepada masyarakat.

“Saat ini masih banyak masyarakat yang menggunakan air tanah untuk memenuhi konsumsi air bersih atau membeli air galon dengan harga yang mahal. Program IWF ini akan membuka akses air bersih bagi masyarakat hingga ke wilayah kabupaten kota,” ujar Kartika.

BACA JUGA: Mampu Hempaskan Sel kulit Mati Dalam 3 Menit, Cleora Beauty Raih Top 1 Produk Skincare

Setelah proses penandatanganan dilaksanakan, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya Ditjen Sumber Daya Air untuk membahas regulasi.

“Kami juga akan berkolaborasi dengan pemerintah kota dan pemerintah kabupaten, serta PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) lokal, sehingga proses pengerjaan pipa air bisa langsung dinikmati oleh masyarakat sekitar,” tuturnya.

Kartika menjelaskan Indonesia Water Fund merupakan solusi dari pendanaan proyek pembangunan air bersih yang tidak semuanya bisa didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurutnya, proyek pembangunan air bersih memerlukan dana sekitar Rp 190 triliun, sedangkan APBN hanya mengalokasikan dana sekitar Rp 60 triliun.

Arisudono menambahkan, Indonesia Water Fund akan langsung menjalankan 31 proyek air bersih dengan total Rp 45 triliun.

“IWF ini memungkinkan investor memberikan pendanaan equity untuk menjalankan program air bersih. Jadi, IWF ini akan membantu membangun infrastruktur PDAM di kabupaten kota,” kata Arisudono.

Indonesia Water Fund diinisiasi oleh Kementerian BUMN melalui sinergi Holding BUMN Danareksa (Danareksa, Nindya Karya, Perum Jasa Tirta 1, dan Perum Jasa Tirta 2) untuk menghadirkan sambungan air ke berbagai wilayah di Indonesia.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wamen Kartika: BUMN Harus Manfaatkan Tren Digitalisasi untuk Terus Berkembang


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler