jpnn.com - JAKARTA –PT Indosat Tbk (ISAT) menargetkan porsi pendapatan dari bisnis data mencapai 50 persen.
Untuk itu, anak usaha Ooredoo tersebut menggandeng Iflix untuk menggarap pengguna video digital.
BACA JUGA: Gandeng Sonatrach, Pertamina Tingkatkan Eksplorasi Migas di Aljazair
Presiden Direktur dan CEO ISAT Alexander Rusli menyatakan, pengguna data terus meningkat secara signifikan, terutama layanan video streaming.
Sekitar 30 persen layanan data didominasi porsi video streaming. Sebagai ilustrasi, penggunaan data untuk video streaming pada Rabu (29/9) mencapai 613 terabyte (TB).
BACA JUGA: Jiwasraya Incar Premi Rp 15 Triliun
’’Besar banget kan,’’ kata Alex dalam peluncuran IM3 Ooredoo Stream On di Foundry8, SCBD, Jakarta, kemarin (29/8).
Melalui layanan video streaming, Alex optimistis kontribusi layanan data ISAT bisa mencapai 50 persen dari total pendapatan ISAT pada tahun depan.
BACA JUGA: Telkom Bidik 650 Ribu Pelanggan IndiHome
’’Tahun ini belum bisa karena masih ada transisi dari 3G ke 4G juga kan. Tahun depan pasti lah,’’ yakinnya.
Pada semester pertama 2016, total pendapatan ISAT Rp 13,942 triliun atau naik 10,5 persen jika dibandingkan dengan Rp 12,620 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan seluler meningkat 13,4 persen menjadi Rp 11,590 triliun. Sebaliknya, pendapatan nonseluler turun 1,9 persen menjadi Rp 2,351 triliun.
Co-Founder dan CEO Iflix Mark Britt menyebutkan, Indonesia berpotensi menjadi kontributor terbesar dalam layanan TV internet dan industri layanan video streaming global.
’’Pengguna harian yang besar, penduduk dengan passion dan energi muda di Indonesia menjadi potensi besar,’’ ungkapnya. (gen/c19/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Usaha PGN Temukan Cadangan Migas Baru
Redaktur : Tim Redaksi