jpnn.com - SURABAYA – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) gencar membangun infrastruktur kabel fiber optik sebagai pengganti kabel tembaga.
Telkom telah menyiapkan 1,2 juta port fiber to the home di kawasan Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara.
BACA JUGA: Anak Usaha PGN Temukan Cadangan Migas Baru
Deputy EVP Infrastructure Divisi Telkom Regional V Raden Rijanto Utomo mengatakan, pihaknya berencana memperbanyak rumah kabel optik menjadi 1,5–1,6 juta unit.
Sementara itu, sebanyak 350 ribu pelanggan Telkom telah beralih ke layanan serat optik.
BACA JUGA: Pertamina Kaji Ulang Kontrak 30 Blok Migas
Dari total pelanggan yang telah bermigrasi, sekitar 85 persen berada di Jatim. ’’Secara coverage, yang paling banyak memang berada di Jawa Timur, sedangkan yang paling minim di Nusa Tenggara Timur,’’ jelasnya.
Perluasan tersebut dilakukan dengan menarik kabel Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) dari Makassar ke Atambua di perbatasan Indonesia-Timor Leste.
BACA JUGA: Ini Perbedaan Hasil Tax Amnesty Indonesia, Chili dan India
Tahun depan serat optik dari Jawa selesai ditarik ke Nusa Tenggara Barat. Pada saat yang sama, layanan telepon dengan kabel tembaga akan dimatikan pelan-pelan.
Rijanto berharap pemerintah bisa mendorong penggunaan serat optik di setiap rumah. Jatim menjadi salah satu bidikan utama dengan potensi pasar 9 juta rumah.
Saat ini ada dua juta pelanggan kabel tembaga Telkom di region V. Sementara itu, ditargetkan 650 ribu pelanggan Indihome Telkom di Jatim-Bali-Nusa Tenggara Barat.
Kabel tembaga diganti dengan serat optik karena kecepatan internet tidak maksimal saat menggunakan kabel tembaga, yakni hanya 4 Mbps. Namun, dengan serat optik, kecepatan akses internet bisa mencapai ratusan Mbps.
Saat ini, penggunaan internet mobile hanya sekitar 1,5 jam per hari. Selebihnya, masyarakat masih menggunakan fix internet seperti wifi di rumah, kantor, dan kafe. (vir/c5/noe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Terima Global Islamic Finance Leadership Award
Redaktur : Tim Redaksi