Anak Usaha PGN Temukan Cadangan Migas Baru

Jumat, 30 September 2016 – 08:08 WIB
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - GRESIK – PT Saka Energi Indonesia (SEI) kembali berhasil menemukan cadangan migas di sumur eksplorasi Sidayu-4V, blok Pangkah, lepas pantai Jawa Timur.

Eksplorasi yang dilakukan anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tersebut merupakan langkah lanjutan dari penemuan cadangan migas di sumur eksplorasi Sidayu-3ST1 setahun lalu.

BACA JUGA: Pertamina Kaji Ulang Kontrak 30 Blok Migas

Selain itu, aktivitas tersebut bertujuan membuktikan lapisan berisi cadangan migas di struktur Sidayu.

Potensi sumber daya migas dari lapisan Tuban, Kujung-1, dan Ngimbang di sepanjang jalur JS-1 (JS-1 Ridge) itu berkisar 300 juta barel yang setara dengan minyak.

BACA JUGA: Ini Perbedaan Hasil Tax Amnesty Indonesia, Chili dan India

Penemuan cadangan migas Sidayu-4V tersebut merupakan tahap akhir dari eksplorasi struktur Sidayu. SEI akan melakukan proses selanjutnya dengan mengajukan plan of development (POD).

CEO PT SEI Tumbur Parlindungan mengharapkan kontribusi yang cukup signifikan dari hasil produksi lapangan Sidayu pada 2020.

BACA JUGA: Jokowi Terima Global Islamic Finance Leadership Award

’’Karena dananya terbatas, tak mungkin kami eksplorasi terus. POD-nya satu per satu, sambil kami develop dan produksi. Nanti baru kami eksplorasi lagi,” jelasnya di Gresik kemarin (29/9).

Nilai investasi sumur baru tersebut mencapai USD 17 juta. Sementara itu, investasi untuk tahap development mencapai sekitar USD 6 juta. Menurut Tumbur, nilai tersebut tergolong murah.

Dia menuturkan, minimnya nilai investasi itu disebabkan tren harga minyak dunia yang masih rendah serta diadopsinya teknologi produksi shale oil di blok Fasken, lapangan Texas, Amerika Serikat (AS), milik SEI.

’’Kami copy paste, seperti apa produksi di sana. Selanjutnya, kami praktikkan di sini. Untuk investasi di blok serupa pada 2014, harganya sepertinya masih tinggi, bisa sampai USD 38 juta. Ke depan, kalau harga minyak terus turun, mestinya (investasi serupa, Red) mencapai USD 15 juta,” tuturnya.

Komisaris Utama PT SEI Susilo Siswo Utomo berharap perusahaan dalam negeri, terutama SEI, membantu persediaan energi untuk negara.

’’Perizinan dari bisnis hulu dilakukan dengan cara paralel. Persiapan, seismik, dan drilling kami lakukan dengan efisien,” ujarnya. (rin/c18/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah 2 Jagoan Mercedes yang Paling Diminati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler