jpnn.com, SURABAYA - Industri alas kaki, khususnya pasar sandal spons, di Jawa Timur berkembang cukup pesat.
Salah satu produsen yang menunjukkan kinerja positif adalah PT Newera Rubberindo.
BACA JUGA: Pakde Karwo Pastikan Pelemahan Rupiah Tak Berefek bagi Jatim
Pertumbuhan produksi khusus produk tersebut pada semester pertama mencapai 100 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
’’Kalau di-breakdown lagi, produksi terbesar adalah untuk kalangan dewasa, sekitar 80 persen. Sisanya untuk anak-anak,’’ kata Direktur Utama PT Newera Rubberindo Lanny Kwandy, Jumat (12/10).
BACA JUGA: Pengusaha Jawa Timur Hadapi Masalah Ikut OSS
Capaian pertumbuhan produksi tersebut tidak lepas dari perbaikan kualitas pada produk New Era dalam tiga tahun terakhir.
Selain itu, kata Lanny, pihaknya agresif mengeluarkan berbagai model baru. Khususnya sandal spons.
BACA JUGA: Jokowi Minta Santri Sebarkan Sikap Khusnul Tafahum
Lanny mengakui, pasar terbesar saat ini berada di Indonesia Timur. Kontribusinya mencapai 60 persen.
“Namun, penyumbang terbesar terhadap penjualan adalah sandal spons, sekitar 70 persen. Varian itu akan terus kami dorong,’’ tegas Lany.
Tahun ini PT Newera Rubberindo memiliki target bisnis yang cukup besar. Di antaranya, meraih pertumbuhan penjualan minimal dua kali lipat.
Lanny menyatakan, untuk mendorong pertumbuhan bisnis, perusahaan juga melakukan investasi mesin baru untuk sandal.
Berkaca pada pengalaman tahun lalu, permintaan yang berlebih tidak didukung suplai yang memadai.
’’Sebenarnya ada juga beberapa merek alas kaki yang ingin produksi di pabrik kami, tapi kami tolak. Sebab, memang sudah overcapacity,’’ ujar Lany.
Kapasitas produksi sandal spons New Era saat ini sekitar 150 ribu pasang per hari.
Mesin baru tersebut akan diinstal mulai akhir tahun nanti.
’’Diharapkan, kapasitas produksi bisa naik menjadi 180 ribu pasang per hari sehingga bisa meningkatkan penjualan,’’ tutur Lanny.
Saat ini New Era memiliki lima pabrik yang tersebar di Lamongan, Gresik, dan Sidoarjo.
Pembuatan sepatu hanya dilakukan di pabrik Sidoarjo, kemudian produksi sandal spons di Gresik dan sandal pylon di Lamongan. (car/c5/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatim Kekurangan Suplai Sapi
Redaktur & Reporter : Ragil