Industri Asuransi Optimistis Sambut 2009

Selasa, 25 November 2008 – 09:12 WIB
JAKARTA - Pelaku industri asuransi melihat prospek yang lebih positif pada 2009Karena itu masyarakat tidak perlu takut berasuransi mengingat perusahaan yang beroperasi di Indonesia relatif sehat dan stabil.

Direktur AXA-Mandiri Myland mengatakan, krisis semestinya menjadikan masyarakat sadar betapa pentingnya proteksi

BACA JUGA: Banyak PHK, Jamsostek Revisi Target

"Ini juga menjadi opportunity investasi lewat produk unit link, ada proteksi sekaligus mendapat return dari investasi," ujarnya di Jakarta, Senin (24/11).

Menurut Myland, turbulensi di sektor finansial tidak akan menggoyahkan industri asuransi
"Krisis 1998 sudah membuktikan bahwa asuransi adalah salah satu industri yang tetap bertumbuh di tengah guncangan hebat," ujar mantan banker itu

BACA JUGA: Tahun Depan, Malaysia Impor Batu Bara Indonesia 12,75 Juta Ton



Menurut dia, faktor pokok yang membuat industri asuransi bertahan adalah kebutuhan masyarakat yang masih besar
"Penetrasi pasar yang masih kecil memungkinkan pertumbuhan industri ini lebih cepat, asalkan mampu memanfaatkan momentum krisis ini untuk mengedukasi masyarakat," jelasnya.

Dia mencontohkan, nasabah AXA-Mandiri yang berjumlah sekira 300 ribu

BACA JUGA: Harga CPO Berpotensi Naik Didorong Permintaan Bahan Bakar Nabati

Padahal, kanal distribusi lewat bancassurance di induknya, PT Bank Mandiri Tbk, sangat besar, sekira 7 juta nasabah"Penetrasi bancassurance secara umum masih kurang dari 5 persen," tuturnya.

Myland mengatakan, perusahaannya menghindari fluktuasi pasar dengan menempatkan portofolio investasinya pada instrumen surat utang negara dan deposito"Kami tidak punya investasi di saham, sehingga tidak terkena gejolakPola investasi kami dipantau ketat oleh komite investasi di jaringan grup," tuturnya

"Kita sesuaikan dengan liabilities yang juga long termJadi, bukan pada investasi yang bisa serta-merta dipindahkan," imbuhnyaInvestasi di obligasi pemerintah, kata dia, dipilih karena jauh lebih amanMeskipun, jika dibandingkan dengan instrumen saham, imbal hasilnya relatif lebih sedikit

Dihubungi terpisah, Direktur dan CFO PT AIG-Life Lucyanna Pandjaitan mengemukakan, hal terpenting yang harus dilakukan adalah melakukan edukasi kepada masyarakat"Berita buruk kondisi di sektor finansial global sudah tentu berdampak pada dunia bisnis di Indonesia, termasuk bisnis asuransi jiwa.Namun, bisnis AIG Life tetap berjalan normal," ujar Lucy, sapaan karibnya, kepada Jawa Pos kemarin

Warsa depan, AIG Life menargetkan rekrutmen 20 ribu agenPenetrasi terus dilakukan agar masyarakat semakin sadar pentingnya proteksi jiwa hingga perencanaan pensiunLucy optimistis, tingkat pertumbuhan AIG Life akan mampu melampaui pertumbuhan industri.(eri/fan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... RRT Incar Investasi KA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler