jpnn.com, JAKARTA - BPR – BPRS merupakan industri yang tangguh dalam menghadapi gelombang apapun. Industri BPR sejak berdiri dan bermunculan pada 1988, telah menghadapi pasang surut dari kehidupan industri keuangan di Indonesia.
"Industri BPR – BPRS telah melayani masyarakat Indonesia selama hampir 30 tahun dan masih tetap tumbuh, eksis serta menjadi mitra strategis pelaku UMKM," ujar Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto saat bicara terkait hari BPR-BPRS Nasional, Senin, (21/5).
BACA JUGA: Dapat Bantuan PKBL Jamkrindo, Usaha WIN Batik Makin Maju
Dijelaskan bahwa kinerja Industri BPR sampai dengan Maret 2018 masih sangat baik, aset Industri BPR mencapai Rp 127 triliun atau tumbuh 11,02 persen dibandingkan posisi tahun lalu, kredit yang disalurkan mencapai Rp 91 triliun atau tumbuh 8,67 persen.
"Fungsi intermediasi lainnya juga dapat dijalankan dengan baik yaitu penghimpunan dana, hal ini terlihat dari tabungan yang tumbuh sebesar 14,40% dan deposito tumbuh sebesar 10,73% dibandingkan setahun yang lalu, tabungan BPR Maret 2018 mencapai Rp 26 triliun, sedangkan deposio mencapai Rp 59 triliun," paparnya
BACA JUGA: Gandeng Salim Group, Agung Podomoro Digitalkan Mitra UMKM
Selain itu, lanjut dia, hal yang menggembirakan jumlah nasabah yang dilayani mencapai 15 juta rekening, nasabah tersebut didominasi oleh penabung sebanyak 11,2 juta rekening dan rata – rata jumlah tabungannya sebesar Rp 2 juta.
Sedangkan nasabah debitur sebanyak 3,2 juta rekening dan rata – rata pinjamannya adalah Rp 27 juta.
BACA JUGA: Dukung Pertumbuhan UMKM, Amar Bank Gandeng Investree
"Hal ini tentunya mencerminkan, Industri BPR – BPRS memang hadir untuk melayani masyarakat kecil dan pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia," ujar dia.
Dia juga menjelaskan bahwa Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) telah berperan aktif dalam menunjang pertumbuhan industri BPR – BPRS, yang memiliki 24 Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan 48 Dewan Pengurus Komisariat (DPK), dengan jumlah anggota sebanyak 1.634 BPR – BPRS yang kepemilikannya 100% Indonesia.
"Perbarindo memiliki peran yang penting dan strategis dalam mengawal Industri BPR – BPRS di Indonesia untuk tumbuh dan berkembang dalam melayani Pelaku UMKM dan Masyarakat Pedesaan," tegasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi XI DPR Dorong Perbankan Bali Salurkan KUR
Redaktur & Reporter : Yessy