Industri Jogjakarta Tebar Pesona di Vietnam

Sabtu, 08 April 2017 – 14:21 WIB
Industri Jogjakarta Tebar Pesona di Vietnam. Foto: Kemenpar

jpnn.com, JAKARTA - Daerah Istimewa Jogjakarta unjuk gigi di pameran Vietnam International Travel Mart 2017.

Tidak tanggung-tanggung, daerah yang juga masuk sepuluh destinasi prioritas Kemenpar mengirim lima delegasi di ajang pameran terbesar di Vietnam itu.

BACA JUGA: Ayo ke Festival Candi Muaro Jambi, Dijamin Superseru

”Kami tawarkan city tour ke tanah air, kami sudah siapkan kalender event 2017 untuk melayani kedatangan mereka ke Jogjakarta, harus banyak dapat wisman di sini,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Jogjakarta Aris Riyanta yang juga ikut ajang tersebut.

Seperti diketahui, pameran tersebut adalah gawean Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

BACA JUGA: Infrastruktur Pariwisata Harus Tuntas 2018

Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu mengikuti pameran yang diselenggarakan di Ha Noi International Center for Exhibition (I.C.E Ha Noi) Vietnam pada 6 hingga 9 April 2017.

Kelima delegasi industri Jogjakarta yang ikut ke VITM adalah industri Seta Tours Indonesia, Chacha Tours and Travel, Lisa Tours and Travel, PT ATA Destinasi Asia dan Dinas Pariwisata Jogjakarta yang dipimpin langsung oleh Aris Riyanta.

BACA JUGA: Keren! Video Wonderful Indonesia Raih Grand Prix Award

”Kami ucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang telah memfasilitasi kami. Skema yang kami buat adalah, paket tur dari Bali ke Lombok, Lombok ke Jogjakarta, Jogjakarta ke Bandung. Paket ini diharapkan akan menjadi daya tarik masyarakat Vietnam untuk berlibur ke Jogjakarta dan daerah lainnya,”ujar Aris.

Sebanyak 94 kegiatan kalender event telah disiapkan Jogjakarta yang ditawarkan di VITM 2017. Kegiatan tersebut sudah dimulai sejak bulan Februari 2017 dan akan berakhir di Desember 2017.

Kegiatan tersebut sudah direkap dan di-publish di pameran dengan tematik event sebagai berikut, Pelangi Budaya, Kangen Malioboro, Aero Sportakuler, Comunity and Culture moment, Ramadan di Malioboro, never Ending tradition, Jogja Indepedence spirit, Sound of Culture, Exploring Geopark, Nature and Culture Explore dan Jogjavaganza.

“Tiap bulan event dan tema berbeda, kami akan kombinasikan juga tentunya dengan Joglosemar atau Jogjakarta, Solo dan Semarang,”ujar Aris.

Seperti diketahui, Aris juga semakin optimistis karena Jogjakarta beberapa tahun lagi akan mempunyai bandara yang berkelas international yakni New Jogjakarta Airport International yang diprediksi akan rampung pada tahun 2018.

“Pintu ke Jogjakarta akan semakin terbuka, pesawat berbadan besar akan mendarat di Jogjakarta, dan wisman akan semakin banyak dari berbagai penjuru dunia,” kata Aris.

Managing Director Diorama Tour Travel Sutrisno mengaku senang mengikuti pameran yang didukung oleh Kemenpar tersebut. Paket yang dia tawarkan juga laris manis untuk calon wisatawan Vietnam.

“Saya mendapatkan paket wisatawan hingga ratusan pax di Vietnam ini, namun saya langsung kesulitan soal air conectivity, kami kesulitan pesawat yang ke Jakarta atau Bali. Benar Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya mengedepankan semangat Indonesia Incorporated harus ada di pariwisata. Buktinya, saya tertolong Garuda Indonesia untuk membawa wisman, kami akan bawa mereka dengan Garuda melalui bandara di Singapura,” ujar pria yang biasa disapa Trisno itu.

Trisno juga menambahkan, selain maskapai tanah air dan swasta, fasilitas infrastruktur, jalan, tempat destinasi bahkan penginapan semua unsur itu harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak terkait.

“Contoh kecil saja jika kita bawa wisman dan di perjalanan ingin ke toilet, maka kita harus pastikan bahwa toilet itu bersih dan membuat nyaman mereka. Ini butuh kerja keras bersama-sama,” kata Trisno.

Seperti diketahui, ada spirit yang sangat kuat dan konsisten Menteri Pariwisata Arief Yahya tentang harmoni dan sinergi. Harmoni dan sinergi bukanlah pilihan, tapi keharusan. Karena setiap industri merupakan satu kesatuan ekosistem, tidak satu pun bisa berdiri sendiri, paling tidak, tak akan pernah hebat kalau berdiri sendiri.

Itulah alasan filosofis yang melatari Menpar Arief untuk membangun pariwisata secara bergotong royong, berbagi peran, maju bersama dalam kebersamaan. Dia mengibaratkan bermain simfoni orkestra, akan menghasilkan nada yang indah, ketika dimainkan bersama-saman dalam satu kesatuan.

Industri pariwisata juga begitu. Ada yang di sektor amenitas, seperti hotel, resort, restoran, cafe, spa, dan lainnya. Industri yang bergerak di akses, seperti airlines, rent a car, bus pariwisata, kapal penyeberangan, cruise dan lainnya.

Lalu industri yang bergerak di atraksi, seperti theme park, dan lainnya. Jika diorkestrasi dengan baik, mereka akan berkembang lebih cepat, lebih terintegrasi. "Inilah Indonesia Incorporated, harus bersama-sama," ucapnya.

"Bila harmoni dan sinergi digabungkan, maka hasilnya akan sangat luar biasa. Kebersamaan personal atau harmoni, bisa lebih dahsyat daripada kebersamaan professional atau sinergi. Karena, kebersamaan personal adalah kebersamaan orang (heart), tentang semangat, tentang spirit, tentang rasa dan ruh," jelas Arief. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuk, Besok ke Ritual Nawu Sendang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler