"Dengan kondisi produksi yang semakin jauh dari kapasitas produksi, maka tak heran jika hingga saat ini semakin banyak perusahaan yang bangkrut," ungkapnya saat ditemua pada acara penyusunan roadmap Kadin di Jakarta, Selasa (13/10).
Disebutkannya, dari 130 pabrik kayu lapis yang ada di Indonesia, hanya ada 64 pabrik yang beroperasi pada tahun 2008 dengan realisasi produksi sebesar 60,5 persen dari rencana
BACA JUGA: Stimulus PPh21 Akan Distop
Menurutnya, realisasi produksi kayu gergajian yang sangat rendah mencerminkan idle capacity (kapasitas tak terpakai) yang akutSejak tahun 2004, lanjut dia, industri primer pengolahan hasil hutan mengalami penurunan produksi secara drastis yang disebabkan oleh kebijakan larangan ekspor
BACA JUGA: Pendapatan Pajak Anjlok 30 Persen
“Akibatnya terjadi penurunan produksi kayu gergajian sebesar tiga juta meter kubik dan juga diikuti oleh produksi panel kayu termasuk plywood," ujarnya.Selain itu, Rubiyanto menerangkan pula bahwa penurunan produksi juga disebabkan oleh penurunan permintaan di pasar ekspor
BACA JUGA: Pabrik Wig Kekurangan Buruh Terampil
"Penurunan permintaan di pasar ekspor bisa jadi juga karena krisis global yang semakin memperkecil volume ekspor produk industri primer pengolahan ahsil hutan," imbuhnya.(cha/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasokan Sumbar Macet, Cabe Rp.60 Ribu/Kg
Redaktur : Tim Redaksi