jpnn.com, SURABAYA - Industri kreatif belum menjadi kontributor yang besar bagi perekonomian.
Bahkan, Bandung yang selama ini dikenal sebagai kota kreatif hanya berkontribusi sekitar lima persen dari produk domestik regional bruto (PDRB) daerah tersebut.
BACA JUGA: 5 Kendala yang Mengadang Industri Kreatif
Kondisi itu juga terjadi di Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia.
Ketua Kadin Surabaya Jamhadi menyebutkan bahwa industri kreatif hanya menyumbang 5,1 persen terhadap PDRB.
BACA JUGA: Sumsel Expo Targetkan Seribu Pengunjung per Hari
’’Padahal, idealnya sebelas persen. Amerika dan Inggris saja lebih dari 30 persen,’’ katanya.
Menurut Jamhadi, industri kreatif sangat penting dikembangkan untuk mendulang pendapatan daerah.
BACA JUGA: Jokowi Beberkan Kunci Keberhasilan Industri Kreatif
Apalagi, Surabaya dan beberapa kota di Indonesia memiliki banyak universitas dan penduduk produktif yang bisa menjadi embrio industri kreatif.
Sayangnya, hingga saat ini perkembangannya cukup lambat.
Jamhadi menuturkan, perlu ada sinergi dari lima sektor, yakni akademisi, pebisnis, birokrat, komunitas, dan media.
’’Anak muda di Indonesia yang punya ide bagus itu banyak, tapi mereka belum bisa menyalurkan dengan baik,’’ ungkapnya.
Menurut dia, peran pemerintah saat ini harus terus ditingkatkan.
Mulai pembuatan kebijakan yang mengayomi industri kreatif, penyediaan fasilitas, hingga penyaluran dana.
Karena itulah, Surabaya kini telah membentuk Surabaya Creative City Forum (SCCF) sebagai wadah para kreator.
Melalui SCCF, para kreator mendapatkan kemudahan untuk mengubah ide menjadi bisnis yang menguntungkan.
Sebab, SCCF bakal menghubungkan mereka dengan para investor.
Jamhadi menjelaskan, SCCF kini bahkan telah memiliki beberapa investor. Di antaranya, Kadin Surabaya, Bank Indonesia, dan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia.
’’Kini Surabaya sudah mempunyai tiga subsektor industri kreatif yang sedang berkembang pesat, yaitu game, fashion, dan kuliner,’’ terangnya. (pus/c14/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anies Pengin Jakarta Mencontoh Pekalongan
Redaktur & Reporter : Ragil