Industri Logistik Indonesia Bisa Tumbuh 7,1 Persen per Tahun

Sabtu, 05 Mei 2018 – 11:42 WIB
TIKI: Salah satu penyedia jasa pengiriman barang yang ikut ketiban rezeki saat ramadan. Foto: Radar Banjarmasin/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Global Vice President of Transportation and Logistics Practice Frost and Sullivan Gopal R. mengatakan, industri logistik Indonesia berpotensi tumbuh 7,1 persen setiap tahun sampai 2022.

Salah satu yang akan menunjang kinerja pelaku usaha logistik tanah air adalah kebijakan pemerintah.

BACA JUGA: Aplikasi Epoool Hadir Atasi Permasalahan Logistik

Khususnya berkaitan dengan kemudahan prosedur dan paket kebijakan logistik.

’’Setiap negara, khususnya di ASEAN, saat ini membuat masterplan logistik. Indonesia juga mengarah ke sana karena makin banyak tantangan,’’ ujar Gopal, Jumat (4/5).

BACA JUGA: Tahun Politik, Peluang Emas Usaha Konsumsi dan Logistik

Faktor penunjang lainnya adalah pesatnya pertumbuhan e-commerce.

Aktivitas pengiriman barang yang meningkat membuat peran logistik makin dibutuhkan.

BACA JUGA: Jepang Siap Dukung Indonesia Kembangkan Sektor Logistik

’’Peningkatan demand impor dan penjualan online bakal menambah kebutuhan logistik, termasuk seperti fasilitas cold storage,’’ ungkap Gopal.

Menurut dia, Indonesia masih memiliki sejumlah tantangan yang harus diselesaikan, baik oleh pemerintah pusat, daerah, maupun semua stakeholder. Terutama biaya logistik yang disebut masih tinggi.

’’High cost logistic adalah yang paling menantang karena ini berkaitan dengan efisiensi,’’ tegas Gopal.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengungkapkan, permasalahan biaya logistik memang cukup sulit diurai.

Zaldy mengapresiasi sejumlah deregulasi dan inovasi pemerintah di bidang logistik. Namun, pihaknya menyayangkan implementasi di lapangan.

’’Tantangan implementasi inovasi logistik di Indonesia itu seperti keras di ujung, tapi begitu jalan melembek,’’ kata Zaldy.

Pertumbuhan e-commerce terhadap industri logistik, lanjut Zaldy, meningkat 28 persen setiap tahun.

Pada masa mendatang, makin beragamnya produk yang dikonsumsi masyarakat melalui pembelian online turut meningkatkan demand distribusi barang.

’’Volumenya akan lebih besar. Jika dulu yang dibeli hanya gadget atau elektronik, sekarang produk groceries dan fresh food juga meningkat,’’ tegas Zaldy. (agf/c14/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Truk Barang Lebih Ekonomis Gunakan Kapal RoRo Dibanding Jalur Darat


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler