jpnn.com, BATAM - Di tengah krisis ekonomi global, industri di Batam mulai menggeliat. Beberapa perusahaan sudah mulai melakukan perekrutan karyawan baru. Bahkan dalam jumlah yang besar.
Kamis, (13/7) ratusan pencaker memadati Kawasan Industri Batamindo (KIB). Mereka mencari peruntungan untuk bekerja di PT Dynacast Indonesia, yang kemarin membuka lowongan kerja untuk posisi operator produksi.
BACA JUGA: Usai Lebaran, Banyak Penumpang Kapal Pelni tak Kembali ke Batam
Perusahaan yang bergerak di bidang aluminium ini, menerima 83 karyawan baru. Sementara yang memasukkan lamaran sebanyak 150 pencari kerja.
Human Resources Development PT Dynacast Elvi mengatakan Puluhan karyawan ini akan ditempatkan di line baru. Di mana karyawan yang diterima umurnya tidak lebih dari 27 tahun.
BACA JUGA: Lihat Nih, Ratusan Ponsel Sitaan Digilas Alat Berat
"Penerimaan karyawan berlangsung pukul 10.30 Wib sampai selesai dengan lamaran yang masuk sebanyak 150," katanya.
Untuk menjaga ketertiban, Tim HRD PT Dynacats menerapkan sistem antre. Jalur antre tersebut diberi garis pembatas agar tertib dan aman.
BACA JUGA: Pemko-BP Batam Bentuk Timsus Cegah Galangan Kapal Mati Total
Rencananya, perusahaan ini juga masih akan melakukan perekrutan. " Ini masih tahap pertama, selanjutnya perekrutan akan ada lagi. Tunggu saja," ucapnya.
Selain PT Dynacast, PT Chiba Vision juga merekrut karyawati bagian operator produksi melalui Subcon Indoyasa.
Maria Aritonang, pencaker asal Medan yang ditemui Batam Pos (Jawa Pos Group) mengatakan mengetahui lowongan di PT Dynacast tersebut dari temannya. Dia mengaku sudah menganggur enam bulan lamanya.
"Sudah setengah tahun disini, saya belum pernah lolos interview," ujar Maria.
Dia mengaku sudah tak tahan hidup menganggur di Batam. Selama enam bulan di Batam dia menumpang di rumah tetangganya di kampung yang kebetulan bekerja di Batam. Untuk makan pun dia harus meminta kepada orang tuanya di Kampung.
"Lamaran sudah dimasukkan kemana-mana. Tapi ya nasib belum diterima," katanya.
Senada juga dikatakan Indah Fauziah, 19. Lajang asal Pekanbaru ini sudah dua tahun di Batam dan sudah dua kali bekerja sebagai operator di perusahaan di Batam indo. Dan kali ini ia mencoba lagi dan melamar di perusahaan tersebut,
"Paling lama saya bekerja selama satu tahun. Dan baru-baru ini saya keluar dari PT Rapala karena kontrak saya tak diperpanjang," katanya. (cr19)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Industri Galangan Kapal Terpuruk, Sudah 184 Perusahaan yang Tutup
Redaktur & Reporter : Budi