Industri Multifinance Dinilai Jadi Pemacu Kebangkitan Otomotif Tanah Air

Jumat, 01 Juli 2022 – 18:26 WIB
CEO Fox Logger Alamsyah Cheung mengatakan industri leasing (multifinance) memiliki peran dalam mendorong momentum kebangkitan industri otomotif tanah air. Foto: dok Fox Longger

jpnn.com, JAKARTA - CEO Fox Logger Alamsyah Cheung mengatakan industri leasing (multifinance) memiliki peran dalam mendorong momentum kebangkitan industri otomotif tanah air.

Penyedia GPS Tracker berbasis IoT (internet of things) itu menilai selain relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) pertumbuhan industri otomotif Indonesia tidak akan terlepas dari dukungan lembaga pembiayaan.

BACA JUGA: Kinerja Industri Multifinance Turun 20 Persen

Menurutnya, secara umum, pembiayaan otomotif memang berkontribusi sekitar 70 persen dari total pembiayaan industri multifinance. Sejak 2000-an, bisnis pembiayaan tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) mencapai 25 persen -30 persen, khususnya di pembiayaan motor.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut persentase pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 74 persen dari total piutang pembiayaan netto industri atau sebesar Rp3 64,23 triliun per Desember 2021.

BACA JUGA: Hentikan Bisnis HP, BlackBeery Raup Keuntungan di Sektor Otomotif, Nilainya Wow!

"Pertumbuhan industri pembiayaan multifinance berbanding lurus dengan pergerakan ekonomi serta pertumbuhan industri otomotif," ungkap Alamsyah.

Dia menjelaskan ketika ekonomi pulih dan industri otomotif bergerak, industri multifinance pun dengan sendirinya turut bergerak.

BACA JUGA: Pacu Potensi Industri Otomotif, BRI Jalin Kerja Sama dengan Broom

Apalagi jika pemerintah memberikan insentif seperti relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) tentunya industri multifinance pun makin kencang berputar menopang kebutuhan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan bermotor.

“Fox Logger pada hakekatnya adalah pihak yang menjadi sebuah proses bisnis baru pada kegiatan operasuional perusahaan multifinance yang sangat memiliki dampak signifikan pada kinerja divisi collection,”

Industri otomotif di Indonesia tampaknya berupaya keras untuk terus menciptakan momentum pemulihan. Setelah 2021 bangkit dari keterpurukan, industri otomotif diharapkan meneruskan laju positifnya pada tahun ini.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merilis data 2021 bahwa penjualan mobil wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler tumbuh 66 persen year-on-year (yoy) menjadi 887.202 unit.

Adapun penjualan sepeda motor, merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan sepeda motor sepanjang 2021 mencapai 5.057.516 unit, tumbuh 38 persen dibanding 2020 yang hanya 3.660.616 unit.

Pada 2022, Gaikindo menargetkan mobil yang terjual mencapai 900 ribu unit.

Di sisi lain, AISI mematok target 5,4 juta motor baru terjual tahun ini. Tantangan ini memang tak mudah. Namun, tanda-tanda positif terus berdenyut sepanjang Januari-Mei 2022.

Di pasar sepeda motor, penjualan sepanjang Januari-Mei 2022 mencapai 1.950.293 unit. Adapun di pasar mobil, secara wholesales, kurun Januari-Mei 2022 penjualan sudah mencapai 544.027 unit.

Perkembangan ini terus memancing perhatian industri terkait, bukan hanya pelaku otomotif langsung. Salah satunya adalah GPS Tracker yang merupakan pendukung industri otomotif.

“Saat ini pun Fox Logger sudah bekerja sama dengan 10 perusahaan multifinance di Indonesia” imbuh Alamsyah. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler